Buntut kenaikan harga BBM, Front Persaudaraan Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) dan puluhan ormas lainnya akan menggeruduk Istana Negara.
- Demokrat: Cawapres Anies Harus Dari Internal Koalisi
- Dialokasikan dari Pos Belanja Tidak Terbuga, DPRD Sumsel Bakal Kawal Penggunaan Anggaran Makan Bergizi Gratis
- May Day, 100 Ribu Buruh Bakal Geruduk Gedung MK dan Istana Negara
Baca Juga
Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR), Verry Kustanto saat konferensi pers di Aula Masjid Baiturrahman, Jalan DR Saharjo nomor 100, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat sore (9/9).
Verry mengatakan, FPI, GNPF-Ulama, PA 212 dan puluhan ormas lainnya yang tergabung dalam GNPR akan menggelar Aksi Bela Rakyat (Akbar) di depan Istana Negara pada Senin siang (12/9).
"InsyaAllah aksi akan dilaksanakan hari Senin 12 September 2022 mulai jam 1 siang. Tempatnya, memang kita mengajukan untuk di depan Istana Negara, namun, memang kalau kondisinya kemungkinan tidak akan diberikan, kami akan diberikan di sekitar Patung Kuda," ujar Verry.
Dia menjelaskan, dalam aksi ini, pihaknya sudah melakukan pemberitahuan kepada pihak Kepolisian dan surat pemberitahuan tersebut sudah diterima.
"Surat pemberitahuan sudah kami serahkan pada Kamis yang lalu. Dan Alhamdulillah sudah diterima dengan baik. Bahkan kami diarahkan," katanya.
Arahan dari pihak Kepolisian kata Verry, di antaranya tidak boleh membawa anak kecil, dan menyiapkan pengamanan sendiri selain pengamanan dari aparat Kepolisian untuk menghindari penyusup.
"Targetnya tetap kita ingin mendekati Istana Negara supaya Pak Jokowi langsung mendengar pernyataan yang kita bawa," tuturnya.
Dalam Aksi Bela Rakyat ini, kata Verry, terdapat tiga tuntutan, yakni turunkan harga BBM, turunkan harga-harga kebutuhan, dan tegakkan supermasi hukum.
Dalam acara ini, turut hadir Ketua Dewan Tanfidzi FPI, Habib Muhammad Alatas yang juga merupakan menantu dari Habib Rizieq Shihab (HRS), Ketua Umum GNPF Ulama Yusuf Martak; Sekretaris Jenderal Syarikat Islam (SI), Ferry Juliantono, dan berbagai pimpinan ormas lainnya.
- Usut Dugaan Gratifikasi Perkara KM 50 di MA, Pengacara 6 Laskar FPI Dukung KPK
- Punya Jejak Bubarkan FPI, Luqman Hakim Ingin Jokowi Tegas ke Panji Gumilang
- Tolak Kenaikan BBM, Massa Gabungan dari FPI hingga GNPF Akan Datangi Istrana Presiden Siang Ini