Kenaikan harga sawit yang mencapai Rp 2.200 per kilogram membawa angin segar bagi para petani sawit di Kabupaten Empat Lawang.
- Harga CPO Naik 1 Persen Usai Anjlok Dua Hari Beruntun
- Harga TBS Sawit dan CPO di Sumsel Periode II September 2022 Turun
- Ini Penyebab Harga Sawit Anjlok
Baca Juga
Kenaikan harga ini disambut dengan antusiasme dan semangat yang tinggi dari para petani, seperti Aji Roboy, seorang petani sawit di Desa Sugiwaras, Kecamatan Tebing Tinggi.
"Selama ini kebun sawit saya tidak diurus dan kurang sekali perawatan. Karena dulu harga buahnya murah. Tapi sekarang mulai diurus dan dipelihara dengan baik, diberi pupuk, rumputnya dibersihkan," ujar Aji.
Kenaikan harga ini memotivasi Aji untuk mengoptimalkan produksi dan kualitas hasil sawitnya. Semangat yang sama juga terlihat di kalangan warga Desa Sugiwaras lainnya.
"Di desa kami banyak yang tanam sawit, sekarang mulai semangat merawat kebun sawit ini, karena harga sudah lumayan naik," tukas Aji.
Zul Haris, seorang toke atau tengkulak lokal, juga merasakan dampak positif dari kenaikan harga sawit. Sebelumnya, harga sawit hanya mencapai Rp 900 per kilogram, namun kini melonjak hingga mencapai Rp 2.200 per kilogram bahkan lebih.
Kenaikan harga ini memberikan keuntungan bagi para petani dan toke sawit. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Diharapkan tren positif ini akan berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi para petani sawit di Kabupaten Empat Lawang. Kenaikan harga sawit dapat menjadi pendorong untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan pendapatan para petani.
Pemerintah daerah diharapkan dapat terus memberikan dukungan dan pembinaan kepada para petani sawit agar mereka dapat memanfaatkan peluang ini dengan maksimal.
- Harga CPO Naik 1 Persen Usai Anjlok Dua Hari Beruntun
- Harga TBS Sawit dan CPO di Sumsel Periode II September 2022 Turun
- Ini Penyebab Harga Sawit Anjlok