Harga Pupuk Nonsubsidi di Banyuasin Meroket, DPRD Sumsel Minta Penjelasan Pusri

Ketua Komisi IV DPRD Sumsel MF Ridho. (Ist/rmolsumsel.id)
Ketua Komisi IV DPRD Sumsel MF Ridho. (Ist/rmolsumsel.id)

Komisi IV DPRD Sumatera Selatan segera memanggil manajemen PT Pusri. DPRD akan mengklarifikasi keluhan petani di Kabupaten Banyuasin yang mengeluhkan melambungnya harga pupuk nonsubsidi.


Keluhan petani di Banyuasin itu disampaikan saat reses anggota DPRD Sumsel Dapil X Kabupaten Banyuasin. Jika sebelumnya harga pupuk non subsidi dijual Rp260 ribu per sak, namun belakangan menjadi Rp500 ribu per sak.

“Selama ini pupuk yang mereka beli per karung lebih kurang Rp260 ribu, sekarang sudah Rp500 ribu per karung. Jadi bukan naik harga lagi, bahasa mereka berganti harga. Ini kemarin kami tampung dalam reses yang merupakan bagian aspirasi masyarakat,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Sumatera Selatan, MF Ridho, Minggu (12/12).

Menindaklanjuti aspirasi masyarakat ini, Ridho mengatakan akan meminta penjelasan dari Pusri selaku produsen pupuk di Sumsel.

“Kami akan mengatur waktu untuk berkoordinasi. Kebetulan masalah pupuk ini pabriknya (PT Pusri) ada di Sumsel. Tentunya kita akan hearing, apakah memang seperti itu kebijakannya sehingga berganti harga itu sudah menjadi kebijakan. Saya kira ini belum tentu, apakah kebijakan dari pabrik atau kebijakan dari pasar. Mengingat kalau naik harga mungkin dimaklumi, tapi tentu naik harga itu hanya beberapa persen, kalau ini sudah bukan naik harga tapi meminjam istilah masyarakat berganti harga,” kata politisi Partai Demokrat itu.