Cuaca buruk yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Banyuasin berimbas terhadap hasil panen padi petani. Khususnya Kecamatan Muara Telang.
- Gegara Hama dan Cuaca, Luas Panen Padi di Banyuasin Susut 555 Hektare
- Kekeringan Menghantui Petani di Pagar Alam, Ribuan Hektar Tanaman Padi Terancam Gagal Panen
- Masyarakat Tiga Desa di Kabupaten Muratara Terus Pertahankan Tradisi Menuai Padi
Baca Juga
Banyak padi yang tinggal menunggu masa panen roboh tertiup angin deras saat hujan. Kondisi itu menyebabkan hasil padi menjadi seperti kecambah. "Kualitas padi dan hasil produksinya juga ikut turun," kata Joko, petani di Muara Telang.
Menurutnya, kualitas padi yang kurang bagus tersebut bakal berimbas terhadap harga jual. "Pastinya hanya bisa dijual dibawah harga pasar karena kualitasnya jelek," ungkapnya.
Persoalan ini terjadi di beberapa wilayah di Kecamatan Muara Telang, dan mayoritas merata. Oleh karena itu ia berharap ada perhatian dari Pemerintah untuk mengatasi persoalan ini. "Seperti membantu bibit baru dan lain sebagainya," tukasnya.
Sementara itu, Kadis Pertanian dan Hortikultura, Sarip ketika dikonfirmasi mengaku belum mendapatkan laporan terkait hal itu. Hanya saja, pihaknya akan menindaklanjuti persoalan petani itu, dan mencari solusi agar dapat teratasi.
Diketahui, Kabupaten Banyuasin masih berada di posisi keempat secara nasional penghasil beras sebanyak 915.748 ton, untuk peringkat pertama Kabupaten Indramayu dengan jumlah 1.419.736 ton, kemudian Karawang sebanyak 1.096.657 ton, dan posisi empat Subang sebanyak 1.016.077 ton.
Kemudian luas panen tahun 2023, Kabupaten Banyuasin yaitu 177.444 hektare. Banyuasin juga berada di peringkat ketiga luas panen, peringkat pertama Indramayu 231.354 hektare dan kedua kerawang 182.672 hektare.
- Terduga Pelaku Pembunuhan Petani di Banyuasin Mengaku Jadi Korban Pengeroyokan
- Askolani Dapat Dukungan Keluarga Bugis, Diminta Lanjutkan Pembangunan di Banyuasin
- Mobil Kades Srikaton Terjun dari Ponton saat Menyeberangi Sungai Musi