Gegara Hama dan Cuaca, Luas Panen Padi di Banyuasin Susut 555 Hektare

Ilustrasi petani padi. (ist/rmolsumsel.id)
Ilustrasi petani padi. (ist/rmolsumsel.id)

Luas lahan panen padi di Kabupaten Banyuasin mengalami penurunan sekitar 555 hektare. Dari 2022 seluas 177.999 hektare menjadi 177.444 hektare di tahun ini. 


Turunnya luas lahan panen padi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari gangguan hama hingga cuaca. "Faktornya karena cuaca dan gangguan hama. Sehingga luas lahan panen padi turun. Walau tidak terlalu signifikan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banyuasin, Sarip. 

Sarip mengatakan, meski mengalami penurunan lahan panen padi, namun hal itu tidak berdampak terhadap hasil produksi padi maupun beras. 

Berdasarkan data, produksi padi petani di Banyuasin tahun ini mencapai 915.748 ton. Meningkat 18.320 ton atau 2,04 persen dari tahun lalu yang mencapai 897.428 ton. 

Begitupun poduksi beras yang mengalami kenaikan sebesar 10.520 ton atau 2,04 persen. Dari sebelumnya 515.532 ton menjadi 525.973 ton. 

Sedangkan untuk luas panen padi Sumsel diperkirakan 502,16 ribu hektare dengan produksi padi sekitar 2.762,06 ribuan ton gabah kering giling.

"Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras Sumsel pada tahun 2023 sebesar 1.586,13 ribu ton," ungkapnya.

Dengan hasil itu, kata Sarip, Kabupaten Banyuasin tetap berada di peringkat 4 secara nasional sebagai daerah penghasil beras. 

"Kita tetap pertahankan, bahkan tidak menutup kemungkinan naik peringkat," pungkasnya.