Apabila masyarakat sudah menjadi pemilih yang cerdas, sedianya tidak lagi terjebak dengan gimmick-gimmick politik para politisi.
- KPU Tak Bisa Coret Gilang Dirga, Vicky Prasetyo, dan Denny Cagur karena Promosi Judi Online
- Cik Ujang dan Istri Bakal Nyoblos di TPS Kota Lahat
- Jalani Verifikasi Faktual, DPC Hanura Muba Optimis Lolos dan Kembali Berkibar di Pemilu 2024
Baca Juga
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin terkait rencana pencalonan presiden Plt Ketua Umum PSI Giring Mahesa atau Giring Nidji di 2024.
Sebab menurutnya, pencapresan Giring Nidji itu dinilai hanya jualan politik PSI.
"Jika masyarakatnya sudah menjadi pemilih yang cerdas, maka iklan PSI itu sesungguhnya hanya jualan dan guyonan politik. Jadi pemilih yang cerdas tahu dan tak akan memilih PSI. Karena dianggap "mengelabui" masyarakat," kata Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Rabu (26/8).
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini menilai, rencana pencapresan Giring di Pilpres 2024 itu diyakini sedikit banyaknya memiliki dampak elektoral karena PSI kembali diperbincangkan masyarakat.
"Soal Giring cepres 2024 itu sih jualan. Tak sungguhan. Itu juga bisa saja hanya gimmick politik PSI saja agar dapat pemberitaan luas," tuturnya.
"Karena PSI tahu, soal pencapresan akan menyedot pemberitaan yang banyak. Soal pertanggung jawaban politik mereka abaikan. Dan soal resiko mereka sepertinya tak mau ambil pusing," demikian Ujang Komarudin.
- Muncul Omnibus Sisdiknas Hapus Pidana Ijazah Palsu, Rocky Gerung Soroti Kasus Ijazah Joko Widodo
- DPR Minta APH Usut Kebakaran Gudang Amunisi TNI di Ciangsana
- Empat Sosok Ini Cocok Dampingi Puan Jika Maju di Pilpres 2024