Arief Poyuono, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara, mengatakan bahwa Peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional 2020 merupakan peristiwa kelam bagi buruh.
- Tekan Pelanggaran Lalulintas, Polrestabes Palembang Gelar Operasi Patuh Musi 2022
- Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal, Kemenag Undang Ormas Islam dan Perwakilan Dubes
- Manambang Muara Enim Ikut Rasakan Duka Keluarga Korban Fatality
Baca Juga
"Ini merupakan May Day yang kelam bagi keberlangsungan hidup para kaum buruh," kata Arief seperti dikutip dari JPNN.com, Jumat (1/5/2020).
Arief menjelaskan kelam yang dimaksudnya ialah karena saat May Day tahun ini merupakan hari terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di seluruh dunia yang terbesar sepanjang sejarah mengalahkan The Great Depression pada 1932.
"Di mana akibat dampak pandemi virus corona, miliaran buruh formal dan informal kehilangan pekerjaan dan pendapatannya," ujar Arief yang merupakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Wakil ketua umum Partai Gerindra itu mengatakan harusnya May Day menjadi ajang kegembiraan dan perjuangan para buruh untuk mengubah nasib kesejahteraan mereka.
"Namun, akibat dampak Covid-19 malah yang terjadi buruh kehilangan pekerjaannya," imbuh Arief.
Dia pun menawarkan solusi, menurutnya, pemerintah, pengusaha dan buruh harus bersatu membangkitkan kembali perekonomian agar tercipta lapangan kerja kembali seperti biasa.
Pemerintah mesti bisa memberikan semacam insentif kepada perusahaan-perusahaan yang terkena dampak Covid-19 dan harus melakukan PHK dan merumahkan buruhnya.
Dia menjelaskan insentif itu bisa dalam bentuk penghapusan pajak penghasilan atau PPh buruh dan perusahaan, menurunkan pajak pertambahan nilai atau PPN.
"Ini agar bisa membantu keuangan perusahaan serta harga-harga barang bisa murah dan bersaing di pasar dunia," kata Arief.
Arief menambahkan pemerintah harus segera mempercepat berjalannya program Kartu Prakerja agar bisa membantu angkatan kerja baru dan wiraswatawan dari buruh yang di-PHK.
"May Day kali Ini kita jadikan momentum bersatunya buruh, pengusaha dan pemerintah Untuk selamatkan Indonesia," kata Arief.
Pada akhirnya, Arief mengucapkan, "Selamat Hari Buruh se-Dunia kawan-kawan buruh. Jadikan momentum Hari Buruh untuk bergandeng."[ida]
- Ini Catatan Kemenag Soal Kedatangan JCH Indonesia di Arab Saudi
- Kemenag Sumsel: Belum Ada JCH Embarkasi Palembang yang Wafat di Tanah Suci
- Lapas di Jabar Sudah Mulai Over Kapasitas, Ridwan Kamil Dukung Implementasi Restorative Justice