Kedekatan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan elite PKB sudah berlangsung lama.
- Penolakan Terhadap HNU di Muara Enim Disinyalir Berimbas pada Gerindra?
- Prabowo Aman 5 Tahun ke Depan Bila Gandeng PDIP
- Gerindra Berharap Pertemuan Prabowo-Puan Digelar Sebelum Lebaran
Baca Juga
Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Rahayu Saraswati menepis tudingan kedekatan Prabowo dengan PBNU dan PKB demi meraih simpati menuju Pilpres 2024.
Ia juga tidak sependapat dengan anggapan bahwa kedekatan Prabowo saat hadir di Kongres XVI Fatayat NU di Palembang, Jumat lalu dikaitkan dengan hasil Pilpres 2019, yang mana suara NU lebih banyak mendukung Jokowi-Maruf.
“Nggak (berkaca Pilpres 2019). Beliau (Prabowo) berkunjung dan bertemu dengan para kiai karena sudah lama berkawan baik dan sudah kenal baik. Bahkan guru-guru beliau,” ujar Rahayu kepada wartawan, Senin (18/7).
Menurut Rahayu, kehadiran Prabowo dalam Kongres XVI Fatayat NU di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat lalu (15/7) merupakan upaya untuk menjaga silaturahmi.
“Menurut saya hanya kajian silaturrahim untuk menjaga tali persaudaraan itu dan silaturrahimnya masih masih terjaga,” tuturnya.
Rahayu juga menegaskan, kehadiran Prabowo di Fatayat NU bukan dalam kapasitas sebagai Menteri Pertahanan RI dan sedang cuti.
“Beliau ini kan sangat fokus untuk kerjaan (Menhan). Jadi beliau memang harus cuti dan akhirnya sekalian saja semuanya dikunjungi, gitu,” tandasnya.
- Ini 5 Poin Sikap PDIP Terhadap Putusan MK
- Penolakan Terhadap HNU di Muara Enim Disinyalir Berimbas pada Gerindra?
- Gugatan Kubu Amin Ditolak, 3 Hakim MK Dissenting Opinion