Geger, Gadis 18 Tahun di OKU Ditemukan Tewas Bersimbah Darah Dalam Kamar

Polisi melakukan pengecekan di kediaman wanita muda di OKU yang ditemukan tewas lantaran diduga dibunuh. (dokumentasi Polisi)
Polisi melakukan pengecekan di kediaman wanita muda di OKU yang ditemukan tewas lantaran diduga dibunuh. (dokumentasi Polisi)

Seorang perempuan muda bernama Dina Merianti (18), ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar rumahnya, Dusun 1, Desa Sukamerindu, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten OKU, Kamis (7/2), sekitar pukul 09.15 WIB.


Di tubuh korban terdapat sejumlah luka bekas senjata tajam di antaranya, luka tusuk dan robek sayatan di leher, luka di jari tengah dan kelingking, luka tusuk di perut kiri, luka tusuk di dada bawah ketiak kiri, luka tusuk di badan sebelah kanan, luka tusuk di leher belakang, dan tidak ditemukan kekerasan pada alat kelamin.

Dari Tempat Kejadian Perkara (TKP), anggota Polres OKU dan Polsek Semidang Aji menemukan barang bukti berupa handuk korban, selimut, baju, pas photo dengan pacar korban, bantal dan Hp milik korban.

Saat ini korban dibawa ke RS Ibnu Soetowo Baturaja untuk dilakukan autopsi guna penyelidikan lebih mendalam.

Kasi Humas Pilres OK Iptu Ibnu Holdon mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh temannya yang hendak mengajak mandi.

Awalnya, saksi Wahyulen PG (18), memanggil korban untuk diajak mandi ke sungai tapi tidak ada jawaban. Begitu juga saat di gedor jendela kamarnya, tapi tetap tidak ada jawaban.

“Karena curiga, saksi meminta bantuan kepada saksi Ariya Triyunita (40), untuk mengecek ke dalam rumah. Lantas keduanya mendorong pintu samping. Kemudian mereka menuju kamar korban dan mendapati korban sudah dalam keadaan meninggal dunia ditutupi dengan selimut. Setelah selimut dibuka, ditemukan beberapa luka tusuk di tubuhnya,” jelasnya.

Melihat hal itu, kedua saksi menjerit sambil meminta bantuan warga di sekitar rumah korban dan memanggil kedua orang tuanya yang sedang berada di kebun.

“Anggota kita yang mendapat laporan tentang kejadian itu, langsung menuju TKP, memasang garis polisi dan melakukan olah TKP,” jelasnya.

Kasi Humas mengatakan, berdasarkan keterangan warga bahwa korban di rumah sendirian dikarenakan saat ini sedang musim durian, sehingga orang tua korban bermalam di kebun untuk menjaga durian. 

“Kemungkinan korban melakukan perlawanan dengan pelaku, terlihat dari TKP korban berantakan dan ditutupi selimut. Untuk motifnya masih dalam penyelidikan,” pungkasnya.