Firli Bahuri: Media Massa Punya Peran Penting dalam Mewujudkan Tujuan Negara

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri/RMOL
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri/RMOL

Punya peran penting dalam mewujudkan tujuan negara, salah satunya mencerdaskan kehidupan bangsa, media massa diharapkan tidak salah dan keliru dalam menulis  informasi yang didistribusikan kepada publik.


Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri di acara malam keakraban bersama wartawan dalam kegiatan media gathering yang diselenggarakan di Leuweung Geledegan Ecolodge, Bogor pada Jumat malam (14/10).

Awal sambutannya, Firli menyampaikan apresiasi terhadap rekan-rekan media lantaran media memberitakan informasi kinerja-kinerja KPK kepada publik.

"Rasanya informasi dari KPK tidak akan bisa sampai ke seluruh dunia, seluruh penjuru tanpa rekan-rekan (wartawan) semua. Maka itu saya dari pimpinan dan segenap insan KPK ucapakan terimakasih," ujar Firli seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Jumat malam (14/10).

Firli menilai, wartawan telah membantu dalam rangka mewujudkan tujuan negara, salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Untuk itu, karena rekan-rekan memegang peran penting dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, jangan salah dan keliru dalam menulis, jangan salah membuat kata dan kalimat," kata Firli.

Karena kata Firli, jika wartawan salah membuat kata dan keliru, maka dianggap gagal mencerdaskan kehidupan bangsa. Bahkan, bisa dianggap menggagalkan tujuan negara, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

"Dengan satu kalimat rekan-rekan, Indonesia bisa goncang," terang Firli.

Hal itu lah kata Firli, menjadi salah satu alasan dirinya tidak ingin cepat menjawab ketika ada pertanyaan dari wartawan. Firli mengaku terus berpikir ulang dampaknya kepada publik ketika pernyataannya disampaikan kepada publik melalui media massa.

Selain itu, Firli juga kembali menyampaikan soal Trisula Pemberantasan Korupsi, yakni melalui pendidikan dan peran serta masyarakat, pencegahan, dan penindakan. Khusus untuk pendidikan kata Firli, dianggap mampu menyelesaikan persoalan korupsi di Indonesia.

"Karena itu, trisula, terus menggaungkan, pendidikan masyarakat dan peningkatan peran serta masyarakat dalam rangka membangun budaya antikorupsi," jelas Firli.

Karena itu kata Firli, KPK sesuai dengan amanat UU, membentuk Kedeputian Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat.

"Itu penting, karena kita yakin tidak mungkin korupsi bisa diatasi oleh KPK sendiri, maka perlu pendidikan masyarakat, dan peningkatan peran serta masyarakat," tutur Firli.

Dalam acara di hari pertama ini, turut hadir Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan Nurul Ghufron, Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPK Cahya H Harefa, Jurubicara Bidang Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri, Jurubicara Bidang Pencegahan KPK Ipi Maryati, dan pejabat struktural KPK lainnya.