Mantan Direktur Keuangan PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) berinisial S yang juga merupakan tersangka dugaan korupsi pekerjaan penyambungan jaringan instalasi pipa gas alam (Jargas) tahun 2019 mengajukan permohonan penangguhan.
- Ungkap Modus Korupsi Jargas Palembang, Polda Sumsel Tak Tutup Kemungkinan Tersangka Baru
- Bertahun Mangkrak Tanpa Kejelasan, Bis Transmusi Terbakar atau Dibakar?
- Ratu Dewa Diminta Bereskan Masalah SP2J, K-MAKI: Proses Hukum Harnojoyo dan Ahmad Nopan
Baca Juga
Permohonan ini disampaikan oleh kuasa hukum tersangka Redho Junaidi. Dia mengatakan, pihaknya telah mengajukan penangguhan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan (Sumsel).
“Ada beberapa alasan kami mengajukan penangguhan, pertama klien kami sudah berusia 74 tahun, kedua beliau ada sakit jantung, pemasangan kateter dan ring, serta dia juga kooperatif dalam kasus ini,” kata Redho saat dibincangi awak media, Rabu (7/8) siang.
Redho menjelaskan, sama halnya di Polda Sumsel, kliennya tidak dilakukan penahanan dengan alasan tersebut.
“Kemudian Jaksa berpendapat lain, ya artinya sudah kami masukkan permohonan ini. Surat permohonan sudah dimasukkan berikut dengan surat keterangan sakit juga sudah kami lampirkan,” tegas Redho.
Sebelumnya, tersangka S bersama tiga tersangka lainnya yakni Mantan Dirut PT SP2J Ahmad Nopan, Mantan Dirut Jargas Antoni Rais dan Mantan Dirkeu Jargas Rubinsi telah menjalani tahap II berupa pelimpahan tersangka dan barang bukti.
Keempat tersangka bersama barang bukti dilimpahkan oleh penyidik Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumsel ke Jpu Kejati Sumsel.
Setelah dilakukan pemberkasan di Kejari Palembang, sekitar pukul 13.30 WIB, keempat tersangka langsung digiring menuju Rumah Tahanan (Rutan) Klas IA Pakjo Palembang untuk dilakukan penahanan selama 20 hari kedepan.
Menyikapi pelimpahan itu, Redho mengatakan pihaknya saat ini hanya menunggu panggilan sidang. “Pelimpahan tadi menang proses hukumnya harus dilalui, karena sudah P21, artinya kami menunggu panggilan sidang saja,” tegas Redho.
- Kejati Sumsel Dalami Kasus Korupsi Penjualan Aset Yayasan Batanghari Sembilan, Kemungkinan Tersangka Baru Muncul
- Terlilit Utang, Seorang Juru Parkir Nekat Jambret Honorer Kejati Sumsel
- KAI Divre III Palembang Tandatangani Kerja Sama dengan Kejati Sumsel