Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mendapatkan fakta baru dalam kasus proyek PT Amarta Karya (AK) yang merugikan keuangan negara mencapai puluhan miliar rupiah.
- Muzani Sudah Ingatkan Ahmad Dhani Jangan Singgung Hal Sensitif
- KPK Dalami Keterlibatan Pejabat Pemkab Lamteng di Kasus Suap Proyek di OKU
- Nurul Ghufron Didukung Siaga 98 Ikuti Seleksi Calon Hakim Agung
Baca Juga
Fakta tersebut berupa adanya dugaan perjanjian fiktif dengan beberapa subkontraktor. Sebelumnya, KPK juga mendapati bahwa subkontraktor dalam proyek itu merupakan fiktif.
Pelaksana Tugas (Plt) KPK Ali Fikri mengatakan, fakta baru itu mereka temukan dari hasil pendalaman memeriksa saksi-saksi untuk tersangka yang belum diumumkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saati ini.
Para saksi yang sudah diperiksa, yaitu Maftuchin Al Ghozali selaku Project Manager PT Amarta Karya; Ary Hariyadi selaku Project Manager PT Amarta Karya; dan Andi selaku Site Administration Manager PT Amarta Karya.
"Para saksi hadir dan terus dilakukan pendalaman terkait dugaan adanya perjanjian fiktif dengan beberapa subkontraktor untuk mengerjakan beberapa proyek di PT AK," kata Plt Jurubicara KPK, Ali Fikri, Jumat (2/9).
Sementara itu kata Ali, terdapat dua orang saksi tidak hadir, yaitu Aristianto selaku Project Manager PT Amarta Karya; dan Zulfian selaku Site Administration Manager PT Amarta Karya.
"Kedua saksi konfirmasi untuk dilakukan penjadwalan ulang," pungkas Ali.
Sebelumnya, pada Rabu (31/8), tim penyidik juga sudah memeriksa lima pegawai PT Amarta Karya, yaitu Project Manager PT Amarta Karya, Sutarno; Firman Sri Sugiharto selaku Project Manager PT Amarta Karya; Achmad Alfi selaku Project Manager PT Amarta Karya; Aswin selaku Site Administration Manager PT Amarta Karya; dan Rizal Fadilah selaku Site Administration Manager PT Amarta Karya.
"Seluruh saksi penuhi panggilan tim penyidik dan didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan pelaksanaan beberapa proyek pekerjaan PT AK yang diduga menggunakan sejumlah subkontraktor fiktif," pungkas Ali.
KPK telah mengumumkan adanya tersangka dalam perkara baru, yaitu kasus dugaan korupsi di PT Amarta Karya tahun 2018-2020. Modus operadi dalam perkara ini, diduga adanya perbuatan melawan hukum terkait pelaksanaan proyek fiktif sehingga timbul kerugian keuangan negara.
Namun demikian, KPK belum membeberkan siapa saja pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Karena, KPK akan mengumumkan identitas para tersangka setelah dilakukan upaya paksa penangkapan maupun penahanan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kantor Berita Politik RMOL, salah satu orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka, diduga adalah, Dirut PT Amarta Karya periode 2017-2020, Catur Prabowo.
Bahkan, kerugian negara akibat proyek fiktif di PT Amarta Karya selaku perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mencapai puluhan miliar rupiah.
- Muzani Sudah Ingatkan Ahmad Dhani Jangan Singgung Hal Sensitif
- KPK Dalami Keterlibatan Pejabat Pemkab Lamteng di Kasus Suap Proyek di OKU
- Nurul Ghufron Didukung Siaga 98 Ikuti Seleksi Calon Hakim Agung