Emak-emak Beraksi, Angkutan Batubara PT BAS Lahat Disinyalir Tanpa Izin, Dewan Bakal Turun Tangan

Ratusan emak-emak se-Kecamatan Gumay Talang menggelar unjuk rasa di depan Kantor DPRD Lahat/ist
Ratusan emak-emak se-Kecamatan Gumay Talang menggelar unjuk rasa di depan Kantor DPRD Lahat/ist

Konflik PT Bara Alam Selaras (BAS) dengan masyarakat Kecamatan Gumay Talang, Kabupaten Lahat kembali memanas. 


Warga menuntut perusahan untuk memberikan kompensasi atas debu dan polusi yang ditimbulkan dalam aktivitas pengangkutan batubara perusahaan ini. 

Itu sebabnya, ratusan emak-emak se-Kecamatan Gumay Talang menggelar unjuk rasa di depan Kantor DPRD Lahat, Jum'at (19/5).

Aksi ini mendapat dukungan dari Ketua Fraksi Partai Gerindra Kabupaten Lahat, Nopran Marjani yang ikut mempertanyakan perihal izin pengangkutan yang dimiliki oleh perusahaan itu. 

"Yang kami pertanyakan sudah adakah izin. Masyarakat memiliki hak untuk menutup jalan dan sebaliknya pihak perusahaan tidak bisa serta merta melakukan aktivitas, lengkapi dulu izin Perusahaan yang telah di keluarkan oleh Gubernur Sumsel," katanya.

Sebab, berdasarkan informasi yang ada, PT BAS diketahui belum mengantongi izin dari Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumsel sesuai dengan surat edaran Gubernur Sumsel Nomor 5 tahun 2011 dan surat Nomor 74 tahun 2018 tentang larangan seluruh pemegang IUP melintasi jalan umum.

Ketua Komisi I DPRD Lahat Nizarudin SH berharap persoalan atau keluhan yang disampaikan oleh forum emak-emak dapat menjadi perhatian serius bagi pihak PT BAS. 

"Kita berharap PT BAS jangan hanya diam saja terkait tuntutan dari forum emak-emak, kami berharap dari pertemuan ini ada titik terang antara perusahan dan warga," jelasnya.

Sementara itu di tempat yang sama, Kadishub Lahat Drs H Deswan Irsyad belum bisa memastikan sudah atau belum PT BAS mengantongi izin melintas jalan dari Desa Sukarame sampai dengan simpang tiga PLN.

"Kami belum bisa pastikan sudah ada atau belum PT BAS mengantongi izin melintas, nanti akan konfirmasi terlebih dahulu. Kami fokus untuk memantau aksi emak-emak," ujarnya.