Dugaan Bocor, Operasi Penggerebekan di Kampung Narkoba Tangga Buntung Hasilkan Barang Bukti Minim

 Personel Brimob Polda Sumsel membantu penggerebekan dikawasan Tangga Buntung zona merah peredaran gelap narkoba. (Fauzi/RMOLSumsel.id)
Personel Brimob Polda Sumsel membantu penggerebekan dikawasan Tangga Buntung zona merah peredaran gelap narkoba. (Fauzi/RMOLSumsel.id)

Tim gabungan dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel dan Satresnarkoba Polrestabes Palembang, yang dibantu personel Brimob, melancarkan operasi penggerebekan di kawasan Tangga Buntung pagi ini. 


Kawasan ini dikenal sebagai zona merah peredaran narkoba di kota Palembang.

Operasi yang dipimpin langsung oleh Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Dolifar Manurung bersama Wadir Resnarkoba, menerjunkan sedikitnya 150 orang personel. Mereka mulai bergerak pada pukul 05.00 WIB, menyasar beberapa lorong di Jalan Kadir TKR, termasuk Lorong Jambu, Lorong Sailun, Lorong Gayam, dan Lorong Manggis di Jalan Pangeran Sido Ing Lautan, Kelurahan 36 Ilir.

Sayangnya, diduga adanya kebocoran informasi, petugas tidak menemukan barang bukti dalam jumlah signifikan. Meski demikian, sejumlah barang bukti dan petunjuk terkait pengguna narkoba berhasil ditemukan. 

Di Lorong Jambu, petugas menemukan satu paket kecil sabu yang belum digunakan, serta barang bukti lainnya seperti pirek, timbangan digital, dan puluhan bungkus plastik klip kecil yang telah terbakar.

Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Dolifar Manurung melalui Wadir Resnarkoba AKBP Harissandi mengungkapkan bahwa operasi ini bertujuan untuk memberantas peredaran gelap narkoba di kota Palembang.

"Dari penggerebekan ini, kami menemukan lima orang warga di depan rumahnya dengan barang bukti sabu. Kami telah melakukan tes urine di Polrestabes," ujar AKBP Harissandi kepada media setelah operasi.

Saat penggerebekan di Lorong Jambu, petugas juga menggeledah salah satu rumah yang diduga sebagai tempat bandar besar sabu. Namun, rumah tersebut dalam keadaan kosong dan ditinggal pemiliknya.

"Berdasarkan penuturan warga sekitar, pemilik rumah masih ada semalam. Namun, pagi ini rumahnya sudah ditinggalkan. Bahkan, beberapa AC di kamar masih dalam keadaan hidup," jelasnya.