Banjir genangan di sejumlah titik Kota Palembang disebabkan banyaknya saluran air atau drainase yang kurang berfungsi optimal. Tak hanya banyak saluran yang tertutup. Tapi juga beberapa diantaranya dipenuhi sampah masyarakat.
- Diguyur Hujan, Sejumlah Pemukiman di Pagar Alam Terendam Banjir
- Banjir Bandang Muratara, 90 Rumah Rusak Berat
- Antisipasi Banjir, Ketua DPRD Palembang Desak Pemkot Masifkan Pengerukan Kolam Retensi dan Anak Sungai
Baca Juga
Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitri Agustinda mengatakan, pihaknya telah meninjau sejumlah titik rawan banjir Kota Pempek. Dari pantauan, drainase di lokasi rawan genangan tersebut kurang berfungsi dengan baik.
“Ada sekitar 30 titik drainase yang kondisinya kurang optimal,” kata Finda (sapaan akrabnya, red) saat dibincangi akhir pekan lalu.
Dia menyebut, drainase yang kurang berfungsi optimal menyebabkan air tidak mengalir lancar. Sehingga, kedepan butuh langkah antisipasi dengan melakukan normalisasi terhadap drainase tersebut. Baik pengerukan dari sampah masyarakat maupun membuka saluran yang tertutup.
“Ini butuh kerjasama dengan masyarakat sekitar juga agar menjaga kondisi drainase dari tumpukan sampah,” ungkapnya.
Politisi PDI Perjuangan ini menuturkan, pihaknya masih terus mendata kondisi sejumlah drainase yang mengalami kebuntuan atau tidak berfungsi optimal. “Kami sisir wilayah yang kerap mengalami banjir. Setelah mendapat data, kedepannya akan kami normalisasi,” pungkasnya.
- Diguyur Hujan, Sejumlah Pemukiman di Pagar Alam Terendam Banjir
- Banjir Bandang Muratara, 90 Rumah Rusak Berat
- Antisipasi Banjir, Ketua DPRD Palembang Desak Pemkot Masifkan Pengerukan Kolam Retensi dan Anak Sungai