Drainase di Palembang Butuh Normalisasi

Wawako Palembang, Fitrianti Agustinda saat meninjau kondisi drainase di kawasan kampus UIN Raden Fatah Palembang. (humaidy kenny/rmolsumsel.id)
Wawako Palembang, Fitrianti Agustinda saat meninjau kondisi drainase di kawasan kampus UIN Raden Fatah Palembang. (humaidy kenny/rmolsumsel.id)

Banjir genangan di sejumlah titik Kota Palembang disebabkan banyaknya saluran air atau drainase yang kurang berfungsi optimal. Tak hanya banyak saluran yang tertutup. Tapi juga beberapa diantaranya dipenuhi sampah masyarakat.


Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitri Agustinda mengatakan, pihaknya telah meninjau sejumlah titik rawan banjir Kota Pempek. Dari pantauan, drainase di lokasi rawan genangan tersebut kurang berfungsi dengan baik.

“Ada sekitar 30 titik drainase yang kondisinya kurang optimal,” kata Finda (sapaan akrabnya, red) saat dibincangi akhir pekan lalu.

Dia menyebut, drainase yang kurang berfungsi optimal menyebabkan air tidak mengalir lancar. Sehingga, kedepan butuh langkah antisipasi dengan melakukan normalisasi terhadap drainase tersebut. Baik pengerukan dari sampah masyarakat maupun membuka saluran yang tertutup.

“Ini butuh kerjasama dengan masyarakat sekitar juga agar menjaga kondisi drainase dari tumpukan sampah,” ungkapnya.

Politisi PDI Perjuangan ini menuturkan, pihaknya masih terus mendata kondisi sejumlah drainase yang mengalami kebuntuan atau tidak berfungsi optimal. “Kami sisir wilayah yang kerap mengalami banjir. Setelah mendapat data, kedepannya akan kami normalisasi,” pungkasnya.