DPW PKB Sumsel Prediksi Pilkada Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW ) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Sumatera Selatan Ramlan Holdan memprediksi, Pilkada Serentak 2020 bakal menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.


Prediksi itu disampaikan Ramlan Holdan dalam diskusi publik yang digelar Pelita Sumsel bertema Efektivitas Pilkada di Tengah Pandemi, Kamis (15/10/2020).

Menurut Ramlan, pertama dari prespektif kesehatan maka tahapan kampanye akan menjadi klaster baru penyebaran covid-19 di pilkada serentak tahun ini. Untuk itu diprediksi akan banyak yang terjangkit virus corona mulai dari tahapan pencoblosan hingga hari penghitungan.

"Maka banyak yang memprediksi akan banyak yang terjangkit," kata Ramlan.

Kemudian dilanjutkan Ramlan yang kedua dari perspektif agama. Karena banyak organisasi keagamaan hingga Komnas HAM menyerukan pilkada diundur karena banyak masyarakat yang akan menjadi korban dari virus corona.

Lebih lanjut, dari perspektif demokrasi roda pemerintahan tetap berjalan di daerah meski pilkada ditunda, untuk itu presiden harus mengambil sikap terhadap pilkada serentak yang diprediksi akan menjadi klaster baru penyebaran covid 19.

"Jika akhir Oktober jumlah pasien meningkat maka presiden harus mengambil sikap untuk menunda pilkada demi menyelamatkan umat manusia, karena pilkada ditunda roda pemerintahan pemerintah provinsi, pemkab dan pemkot akan tetap berjalan,"kata Ramlan.

Sementara itu, Ketua KPU Sumsel Kelly Maryana mengatakan bahwa tantangan terberat pilkada serentak tahun ini di masa pandemi yaitu partisipasi pemilih, untuk itu KPU kabupaten akan bekerja dan seefektif mungkin untuk mendongkrak partisipasi dengan gencar melakukan sosialisasi.

"KPU melakukan kegiatan baik secara langsung maupun melalui media masa, media online agar partisipasi pemilih tinggi pada pilkada serentak tahun ini," ujarnya.

Kemudian dilanjutkan Kelly, karena dalam PKPU dibatasi nya kegiatan kampanye dengan melibatkan banyak masa maka para kandidat maupun tim pemenangan dapat memanfaatkan teknologi seperti Facebook, instagram dan media sosial lainya untuk melakukan sosialisasi.

"Sedangkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak akan dijadikan klaster baru penyebaran covid 19 di pilkada ini insyallah," kata Kelly.[ida]