Hasil Audit Dewan Pakar, 29 Balita dan 31 Ibu Hamil Berisiko Stunting di Lubuklinggau

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Lubuklinggau, Henny Fitrianty.(foto Istimewa)
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Lubuklinggau, Henny Fitrianty.(foto Istimewa)

 Terdapat 29 orang balita, 31 Ibu hamil, 1 orang Ibu pasca bersalin dan 11 orang calon pengantin beresiko terkena stunting di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.


Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Lubuklinggau, Henny Fitrianty, Minggu (14/5).

Dijelaskannya, audit kasus stunting dilakukan untuk menindaklanjuti data yang sudah didapat dari dewan pakar. Dimana dewan pakar tersebut beranggotakan dokter anak, psikolog, Persagi dan dokter ahli kandungan.

"Dari hasil analisa terdapat 29 orang balita, 31 ibu hamil, satu orang ibu pasca bersalin dan 11 orang calon pengantin beresiko terkena stunting," kata Henny.

Lebih lanjut, angka stunting di Kota Lubuklinggau pada 2022 menurutnya turu  sebesar 11,7 persen. Dan Kampung KB Kota Lubuklinggau ditambahkannya sudah menjadi percontohan tingkat Provinsi Sumatera Selatan. 

Hasil tersebut dikatakan Henny sudah sangat baik. Dan pihaknya berharap agar angkat tersebut terus mengalami penurunan. Kemudian dapat mencapai target Nasional pada 2024. 

Sementara itu Wawako (Wakil Wali Kota) Lubuklinggau, H Sulaiman Kohar menerangkan, penurunan stunting merupakan program Nasional yang harus dilakukan secara bersama-sama. Dan dengan dilakukannya audit, maka intervensi dan percepatan penurunan stunting di Lubuklinggau berjalan dengan baik serta cepat. 

"Kepada seluruh OPD terkait, organisasi masyarakat dan seluruh stakeholders dapat berperan penting dalam menuju zero stunting khususnya di Kota Lubuklinggau," terangnya.

Selain itu Wawako juga mengingatkan, selain menurunkan angka stunting yang paling penting adalah mencegah terjadinya stunting. 

"Pertahankan, jangan sampai prestasi yang diraih mengalami penurunan. Inilah tugas kita Pemerintah untuk dapat melaksanakan penurunan stunting di Kota Lubuklinggau,” pungkasnya.