Ditabrak Kapal Kargo, Empat Nelayan Asal Bangka Terombang Ambing 12 Jam di Perairan Pulau Maspari

Empat nelayan KM Lombok 3 Taruna saat diperiksa kesehatannya di Mako Polairud Polda Sumsel /Foto:Pol Airud
Empat nelayan KM Lombok 3 Taruna saat diperiksa kesehatannya di Mako Polairud Polda Sumsel /Foto:Pol Airud

Empat nelayan yang berlayar dengan Kapal KM Lombok 3 Taruna dari Tanjung Ketapang, Provinsi Bangka Belitung, mengalami insiden tragis saat kapal mereka ditabrak oleh sebuah kapal kargo pada tanggal 5 Juli 2024 sekitar pukul 20:00 WIB di perairan selatan Pulau Maspari, Kabupaten OKI. 


Keempat nelayan tersebut berhasil diselamatkan setelah mengalami pengalaman mengerikan terombang ambing di laut selama 12 jam.

Para nelayan yang terlibat dalam kecelakaan ini adalah Jelly (ABK), Bondan (Nahkoda), Agus (ABK), dan Jaka (ABK), yang semuanya berasal dari Desa Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali.

Kasubdit Gakkum Satpolairud Polda Sumsel, AKBP Rahmad Sihotang, mengatakan keempat nelayan tersebut telah diperiksa kesehatannya di Klinik Polairud dan kondisinya baik.

 Mereka sudah dijemput oleh keluarganya setelah dievakuasi dari kapal yang menyelamatkan mereka. "KM Lombok 3 Taruna berangkat darisana pada hari Jumat, 5 Juli 2024, namun disambut cuaca buruk dengan hujan deras dan gelombang kuat, yang mengakibatkan pandangan Nahkoda terganggu," kata Rahmad.

Kapal mereka akhirnya ditabrak oleh kapal kargo pada pukul 20:00 WIB, menyebabkan kapal nelayan tersebut tenggelam. Para ABK terpaksa terjun ke laut dan bertahan dengan menggunakan tutup Piber selama 12 jam sebelum akhirnya diselamatkan oleh Kapal Johan Portun, yang sedang dalam perjalanan dari Jakarta ke Palembang.

"Pada pagi hari Sabtu, 6 Juli, sekitar pukul 8 pagi, Kapal MV Johan Fortune melintas dan menemukan mereka terombang-ambing di laut dengan menggunakan tutup Piber. Kapal Johan Portun langsung menyelamatkan mereka dan melaporkan kejadian tersebut kepada Pihak Syahbandar Palembang," tambah Rahmad.