OJK Sumsel Babel dan Pemprov Mendorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan untuk Pengembangan Ekonomi Daerah

Suasana kegiatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (OJK) bersama Pemeritah Provinsi (Pemprov) Sumsel/ist
Suasana kegiatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (OJK) bersama Pemeritah Provinsi (Pemprov) Sumsel/ist

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (OJK) bersama Pemeritah Provinsi (Pemprov) Sumsel, terus menodong peningkatan literasi dan inklusi keuangan serta pengembangan ekonomi daerah melalui akselerasi peran sektor jasa keuangan di Sumsel.


Hal ini disampaikan Kepala OJK Sumsel Babel, Arifin Susanto pada kegiatan High Level Meeting dan Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi/Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan yang diselenggarakan di Auditorium Graha Bina Praja.

“Sebagaimana komitmen kami, OJK Sumsel Babel siap bersinergi bersama Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, dan stakeholder lainnya untuk memajukan perekonomian daerah, mulai dari penyusunan strategi, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan strategi literasi dan inklusi keuangan yang berkelanjutan,” ungkap Arifin, Senin (8/07/2024)

Dalam pertemuan tersebut tim TPID yang juga merupakan dewan pertermbangan tim kecepatan akses keuangan daerah (TPAKD) dan ketua Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Elen Setiadi menyampaikan, untuk memajukan dan mengembangkan ekonomi daerah dibutuhkan komitmen, sinergi, dan partisipasi aktif dalam setiap program pengembangan ekonomi daerah, termasuk dalam pengendalian inflasi daerah.

“Untuk mencapai tujuan bersama dalam peningkatan ekonomi daerah, kita perlu menyinergikan semua program pengembangan ekonomi daerah, baik yang dilaksanakan melalui forum TPAKD, TPID, maupun TP2DD, di antaranya dengan membentuk sekretariat bersama ekonomi daerah,” Ujarnya

Saat ini di Sumatera Selatan telah terbentuk 1 TPAKD Provinsi dan 17 TPAKD Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan, dengan program unggulan yang diharapkan dapat mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan serta peningkatan ekonomi daerah.

Dia menambahkan Program unggulan tersebut ada Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia/Produk Dalam Negeri dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI/PDN dan BBWI), yang telah berhasil menyelenggarakan Puncak Harvesting pada tanggal 24-28 Mei 2024 di Kota Palembang Palembang yang dikunjungi 57.000 masyarakat dengan total nilai transaksi sepanjang penyelenggaraan event sebesar Rp1,82 miliar.

Lalu Bussiness matching dan fasilitasi pembiayaan sektor prioritas industri kelapa sawit, khususnya peremajaan sawit rakyat, yang sampai dengan bulan Mei 2024 telah berhasil tersalurkan kredit/pembiayaan sebesar Rp14,7 triliun meningkat 23,27 persen (yoy).

Kemudian Program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam yang bertujuan mendorong peningkatan ekonomi kerakyatan berbasis pariwisata dan komoditi unggul perdesaan yang didukung oleh ketersediaan akses layanan jasa keuangan.

Terakhir, Pilot project pengembangan Kopi Sriwijaya khas Sumatera Selatan yang berorientasi ekspor, dengan keterlibatan pada sektor hulu sampai hilir yang didukung dengan bussiness matching dan fasilitasi pembiayaan oleh Lembaga Jasa Keuangan.