Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan (Dispertanikan) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) menargetkan peremajaan kelapa sawit seluas 600 hektare pada tahun 2025.
- Wali Kota Palembang: Jangan Kucilkan Isoman!
- Disdik Muratara Lakukan Sidak di Hari Pertama Masuk Sekolah, Ini Hasilnya
- Diduga Overdosis, Pria di Muratara Tewas saat Pesta Orgen Tunggal
Baca Juga
Hal ini disampaikan Kepala Dispertanikan Muratara, Ade Mery, yang mengungkapkan bahwa upaya ini bertujuan membantu petani meningkatkan produktivitas sawit mereka.
"Tahun 2024 lalu, kami mendapat bantuan seluas 314 hektare dari usulan kelompok tani. Tahun ini, target kami adalah 600 hektare," ujar Ade, Senin (6/1/2025).
Bantuan peremajaan sawit tersebut berasal dari pendanaan Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Setiap hektare lahan yang diremajakan akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 60 juta, yang mencakup biaya pengelolaan hingga proses penanaman ulang sawit yang dianggap sudah tidak produktif lagi, terutama yang berusia lebih dari 20 tahun.
"Bantuan sebesar Rp 60 juta per hektare ini sangat besar dan diharapkan mampu meringankan beban petani dalam melakukan peremajaan sawit," jelasnya.
Namun, Ade menyayangkan bahwa minat petani sawit di Muratara untuk mengajukan bantuan peremajaan ini masih tergolong rendah. Ia tidak mengetahui pasti kendala yang dihadapi petani, padahal program ini dinilai sangat menguntungkan.
"Banyak petani yang belum mengusulkan bantuan ini. Mungkin karena kurang informasi atau belum memahami teknis pengajuannya. Kami menghimbau masyarakat untuk segera mengajukan usulan, terutama bagi yang membutuhkan peremajaan lahan sawit," katanya.
Ade menjelaskan bahwa ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi petani untuk mendapatkan bantuan ini. Salah satunya, petani harus tergabung dalam kelompok tani yang berbadan hukum dengan luas lahan minimal 50 hektare.
"Bagi petani yang ingin mengajukan, silakan bergabung dengan kelompok tani yang memenuhi syarat. Jika masih ada yang belum paham, kami siap memberikan konsultasi langsung di kantor Dispertanikan," tambahnya.
Ia menegaskan bahwa setiap tahun Muratara mendapatkan bantuan untuk peremajaan kelapa sawit, meskipun masih dalam skala kecil. Ke depannya, pemerintah daerah berharap program ini dapat berkembang menjadi program berskala besar sehingga lebih banyak petani yang terbantu.
"Program ini adalah peluang besar bagi petani sawit di Muratara. Kami mendorong mereka untuk memanfaatkannya demi meningkatkan produktivitas lahan dan kesejahteraan masyarakat," tutup Ade.
- Kebakaran Hanguskan Rumah Panggung di Muratara, Kerugian Ditaksir Capai Ratusan Juta Rupiah
- RSUD Rupit Dapatkan Bantuan Kemenkes, Fasilitas Baru Siap Dibangun
- Protes Kesulitan Air Bersih, Warga Beringin Makmur Segel Kantor PDAM