Disdik Sumsel Sesuaikan Kurikulum SMK dengan Kebutuhan Dunia Kerja

Kadisdik Sumsel, Riza Fahlevi. (ist/rmolsumsel.id)
Kadisdik Sumsel, Riza Fahlevi. (ist/rmolsumsel.id)

Dinas Pendidikan Sumsel melakukan penyesuaian kurikulum yang diajarkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kebutuhan yang ada di dunia kerja. Hal ini untuk menyerap lulusan SMK agar segera diterima di perusahaan. 


Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Riza Fahlevi mengatakan, kemampuan siswa SMK saat ini terus dilatih dan diasah melalui kurikulum yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja. "Seperti otomotif, itu kan terus ada pengembangan. Misal saat ini sudah marak motor jenis injeksi. Nah, ini nantinya akan diajarkan ke siswa. Sehingga, setelah lulus nanti, mereka memiliki kemampuan itu," kata Riza saat dibincangi akhir pekan lalu. 

Dia mengatakan, selain penyesuaian kurikulum, langkah lainnya untuk meningkatkan serapan lulusan SMK yakni dengan rutin menggelar job fair. "Kami bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja yang mengetahui kebutuhan perusahaan untuk tenaga-tenaga yang diperlukan," katanya. 

Menurut Riza, lulusan SMK yang ada di Sumsel ini sebagian besar sudah banyak yang diterima di perusahaan untuk bekerja. "Kami akan terus mensinergikan kurikulum SMK dan kebutuhan dunia kerja sehingga lulusan SMK yang ada di sumsel ini tidak ada yang menganggur," tuturnya. 

Sementara itu, Kepala Seksi Kurikulum Bidang SMK Disdik Sumsel, Lisparida mengatakan, sebnyak 1.825 orang lulusan SMK yang ada di Sumsel telah dinyatakan diterima bekerja di perusahaan selama periode Januari 2021 - Oktober 2022. Ia menjelaskan mereka merupakan alumnus SMK pencari kerja yang tersalurkan melalui Job Fair Dinas Pendidikan – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Sumsel, awal Oktober 2022, di Palembang.

“Kami masih menunggu informasinya dari perusahaan, InsyaAllah, kemungkinan besar mereka keterima, mengingat, jumlah ini (sebanyak 1.425, red) merupakan kuota tenaga kerja yang dibutuhkan oleh 30 perusahaan dalam Job Fair kemarin,” tandasnya.