Dinilai Berhasil Tekan Kemiskinan Ekstrem, Pemkab OKU Timur Dapat Insentif Fiskal 

Bupati OKU TImur Lanosin Hamzah/ist
Bupati OKU TImur Lanosin Hamzah/ist

Pemerintah Kabupaten OKU Timur (OKUT), menjadi satu dari 80 daerah di Indonesia yang diberi insentif fiskal dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan RI.


Hal itu didapat Pemkab OKU Timur lantaran dinilai mampu menekan angka kemiskinan ekstrem pada tahun berjalan 2023.

Tak tanggung-tanggung, insentif yang diberikan pemerintah pusat melalui Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin kepada Bupati OKUT, H Lanosin, sebesar Rp.5,5 miliar, Kamis (9/11) di istana Wapres RI.

Dalam kesempatan itu, Wapres Ma'ruf Amin menjelaskan, ada beberapa langkah kongkret yang telah dilakukan untuk mencapai target penghapusan kemiskinan ekstrem, di antaranya dengan melakukan penajaman sasaran penerima manfaat melalui pengembangan data P3KE.

Selain itu, lanjut Wapres juga telah dilakukan konvergensi program dan anggaran dalam rangka penghapusan kemiskinan ekstrem antara lain melalui penyesuaian APBN, APBD dan APBDes.

“Saya ingatkan, Indonesia menargetkan untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 sesuai Inpres Nomor 4 Tahun 2022. Namun berdasarkan laporan BPS, tingkat kemiskinan nasional per Maret 2023 baru mencapai 9,36%. Sementara target RPJMN 2020-2024 adalah 6,5% hingga 7,5%,” beber Ma’ruf Amin.

Bupati OKU Timur, Ir H Lanosin MT, mengklaim bahwa kabupaten yang dipimpinnya saat ini  berhasil masuk 80 besar kabupaten/kota terbaik se-Indonesia dalam menekan angka kemiskinan ekstrem.  "Penurunan kemiskinan ekstrem di OKU Timur sangat luar biasa," ucapnya.

Dirinya membeberkan, insentif fiskal yang diterima OKUT dari pemerintah pusat sebesar Rp.5,5 miliar, dan akan disalurkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Mengenai dana insentif daerah yang kita dapat ini sudah ada petunjuk pelaksanaan dalam penggunaannya," tegas Enos.

Bupati berharap, dengan diraihnya penghargaan ini dapat memacu semangat dan motivasi yang sangat tinggi untuk berbuat lebih banyak dan bermanfaat lagi untuk masyarakat.

"Saya harapkan kemiskinan ekstrem di OKU Timur bisa menuju zero di Tahun 2024,” harapnya.