Merasa ada kejanggalan atas kematian putranya Yogi Irawan, di Rumah Tahanan (Rutan) Klas I A Pakjo Palembang, beberapa hari yang lalu. Herli (48) mendatangi Polrestabes Palembang, Sabtu (8/8) malam.
- Kematian Irohmin Tahanan Rutan Kelas I Palembang Diduga Dibunuh, Keluarga Minta Karutan Bertanggung Jawab
- Lagi, Tahanan Rutan Pakjo Ditemukan Tewas, Keluarga Sebut Ada Luka di Kepala
- Sempat Kritis, Tahanan Kasus Narkoba Rutan Klas 1 Palembang Tewas
Baca Juga
Kedatangan Herli untuk melaporkan peristiwa kematian anaknya Yogi yang diduga dianiaya di Ruang Pengaduan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.
Melalui Kuasa Hukumnya dari LBH Praktisi Hukum Indonesia (PHI) Eldo Rado didampingi Anto Astari dan Jamaludin, Herli menjelaskan dia mendapatkan kabar Yogi meninggal, Jumat (2/8) sekitar pukul 08.00 WIB.
Dimana, Herli menerima telepon dari seseorang mengaku petugas kepolisian yang mengatakan bahwa Yogi Irawan meninggal dunia dan berada di kamar mayat Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Khodijah.
Seketika, Herli ditemani keluarganya langsung bergegas ke Palembang melihat kondisi korban di rumah sakit. Selanjutnya, mereka mendapatkan korban Yogi Irawan sudah meninggal dunia.
“Kami dari LBH PHI mendampingi Bapak Herli selaku orang tua Yogi Irawan, tahanan yang meninggal dunia di Rutan Pakjo Palembang membuat laporan polisi,” kata Eldo Rado saat diwawancarai usai membuat laporan.
Eldo mengatakan, ditemukan kejanggalan dalam kematian dari Yogi Irawan. Dimana adanya luka pada bagian kepala serta leher yang diduga bekas penganiayaan. Serta selama ini korban tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
“Dari keterangan saksi keluarga, ada luka lebam di leher, luka di belakang kepala. Diyakini oleh pihak keluarga tidak adanya penyakit dalam, seperti jantung, ginjal dan lain sebagainya. Bahkan pada sidang terakhir, dia dalam keadaan sehat,” tambah Eldo.
“Kami berharap pihak polisi dapat mengungkap kasus kematian dari Yogi Irawan, karena kami meyakini adanya dugaan kekerasan yang dialami oleh korban sebelum meninggal,” tegas Eldo.
Kini laporan keluarga Yogi Irawan telah diterima oleh petugas piket SPKT Polrestabes Palembang dengan Nomor LP/B/2055/VIII/SPKT/Polrestabes Palembang/Polda Sumsel dan akan segera ditindaklanjuti.
- Dokter Magang India Tewas, 25 Negara Demo
- Cinta Ditolak, Jadi Penyebab IS Bunuh Gadis Penjual Balon
- Berstatus Anak, 3 Tersangka Pembunuhan dan Pemerkosa Gadis Penjual Balon Tak Ditahan