Komisi III DPRD Sumsel menyoroti insiden terkait kebakaran yang terjadi pada conveyor menuju Steam Turbin Generator (STG) Batu Bara di Komplek PT Pusri, Jumat dini hari (18/8).
- DPRD Sumsel Tagih Realisasi Participating Interest 10 Persen ke Tiga Kontraktor Migas
- Imbas Keracunan Massal di PALI, DPRD Sumsel Minta Penyedia Menu MBG Wajib Kantongi Sertifikasi
- DPRD Sumsel Akan Turun Tangan Selidiki Keracunan Massal Siswa Penerima Makanan Bergizi Gratis di PALI
Baca Juga
Anggota Komisi III DPRD Sumsel M. F Ridho menilai PT Pusri adalah perusahaan yang telah beroperasi dalam jangka waktu yang lama dan telah menerapkan standar operasional prosedur (SOP) serta memiliki sertifikat ISO. Namun, dalam pandangannya, faktor kelalaian yang mungkin terjadi di luar SOP bisa menjadi penyebab insiden kebakaran tersebut.
"Saya kira ini ada faktor kelalaian barang kali yang diluar SOP, kendali daripada manajemen, terkait terjadinya kebakaran. Kebakaran ini khan masuk kategori kecelakaan kerja, SOP ada yang terlalaikan, kita duga seperti itu, karena tidak boleh terjadi kebakaran yang seperti itu pada suatu jaringan pabrik," ungkapnya.
Politisi Demokrat ini mengatakan, kelalaian semacam ini berpotensi memicu kebakaran yang lebih besar lagi, terutama mengingat PT Pusri berlokasi berdekatan dengan pemukiman masyarakat. Ia menyampaikan keprihatinannya terkait potensi dampak polusi beracun atau gas beracun yang bisa membahayakan lingkungan sekitar.
Dia menekankan pentingnya penerapan SOP yang teliti oleh manajemen PT Pusri. Ia menganggap bahwa dalam skala perusahaan nasional maupun internasional seperti PT Pusri, semua sistem harus dijalankan dengan ketat untuk menjaga operasional yang baik. Ia juga menyoroti faktor usia peralatan yang mungkin memengaruhi kejadian tersebut.
"Situasi ini memiliki banyak faktor, salah satunya adalah usia dari peralatan tersebut. Mungkin sudah saatnya peralatan itu di-overhaul atau diganti, tetapi terlambat untuk dilakukan pergantian atau ada alasan-alasan lain," jelas politisi dari Partai Demokrat ini.
Walaupun insiden ini tidak mengganggu aktivitas produksi dan operasional pabrik, Ridho berharap pihak terkait bisa segera menanggulangi persoalan ini dengan sebaik-baiknya.
- DPRD Sumsel Tagih Realisasi Participating Interest 10 Persen ke Tiga Kontraktor Migas
- Imbas Keracunan Massal di PALI, DPRD Sumsel Minta Penyedia Menu MBG Wajib Kantongi Sertifikasi
- DPRD Sumsel Akan Turun Tangan Selidiki Keracunan Massal Siswa Penerima Makanan Bergizi Gratis di PALI