Insiden keracunan massal yang dialami puluhan pelajar di Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), membuka borok lemahnya pengawasan dalam pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Sumsel.
- BGN Targetkan Tiga Ribu Anak Sekolah, Petani dan UMKM Jadi Mitra Gizi
- Dua Pekan Pasca Keracunan Massal, Program MBG di PALI Masih Dihentikan
- Bupati PALI Tegaskan Vendor MBG Diganti Usai 173 Pelajar Keracunan Makanan
Baca Juga
Wakil Ketua DPRD Sumsel, H Nopianto SSos MM, menyebut kejadian tersebut tak bisa dianggap remeh. Ia menilai ada kelalaian serius dari pihak terkait yang seharusnya menjamin kualitas makanan yang diberikan kepada siswa.
"Program ini tujuannya mulia, tapi jika pengawasan lemah, justru jadi bumerang. Keracunan di PALI itu bukti nyata ada yang salah di lapangan," kata Nopianto, Selasa (6/5/2025).
Ia menegaskan, semestinya pemerintah daerah secara berjenjang harus memastikan pengawasan ketat, terutama terhadap vendor penyedia makanan. Pengawasan itu, kata dia, harus melibatkan Dinas Kesehatan, Badan Gizi Nasional (BGN), hingga aparat pengawas internal pemerintah.
“Tak boleh lagi ada makanan yang lolos tanpa pengecekan menyeluruh. Apalagi ini dikonsumsi anak-anak. Harus ada kontrol berlapis sebelum makanan sampai ke siswa,” ujarnya.
Menurut Nopianto, insiden ini menjadi sinyal bahaya bagi pelaksanaan program serupa di daerah lain di Sumsel. Ia mengingatkan, jika tak ada evaluasi menyeluruh, risiko kejadian serupa bisa terulang.
“Ini jadi alarm keras. Pemkab/kota lain harus belajar dari PALI. Jangan menunggu korban lagi baru bergerak,” katanya.
DPRD Sumsel, lanjut Nopianto, akan melakukan peninjauan langsung ke lokasi melalui Komisi V yang membidangi kesejahteraan rakyat. Hal ini dilakukan agar permasalahan bisa diselesaikan sampai ke akarnya.
“Kita ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. DPRD tak tinggal diam,” tegasnya.
Meski demikian, Nopianto mengapresiasi langkah cepat Pemkab PALI yang disebutnya telah mengambil tanggung jawab penuh terhadap penanganan korban dan penyelesaian masalah.
“Kami dukung Pemkab PALI yang sudah bergerak cepat. Tapi ini juga jadi catatan penting agar pengawasan program publik tidak boleh lemah,” tandasnya.
- DPRD Sumsel Ingatkan Gubernur Soal Kejelasan Proyek Jembatan Bahtera
- BGN Targetkan Tiga Ribu Anak Sekolah, Petani dan UMKM Jadi Mitra Gizi
- Rapat Paripurna Memanas, DPRD Sumsel Kritik Absennya Gubernur dan Pejabat Pemprov