Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkap kronologi dugaan keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan.
- Wali Kota Palembang Optimistis Inovasi TPS 3R Masuk Top 45
- Lintasi Jalan Umum, Angkutan Batubara Duta Bara Utama Bikin Resah, Pemkab Diminta Tegas
- 16 Warga Binaan Lapas Muara Enim Jalani Asimilasi di Rumah
Baca Juga
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Dadan menyebut perlakuan terhadap bahan pangan—khususnya ikan—menjadi titik krusial penyebab insiden yang membuat 173 siswa jatuh sakit.
Menurut Dadan, insiden berawal dari pengadaan bahan pangan yang dilakukan jauh hari sebelum penyajian.
“Ikan diterima hari Jumat, lalu dimasukkan ke dalam freezer. Saat akan dimasak, dikeluarkan dan hanya diolah setengah matang, kemudian dimasukkan lagi ke dalam freezer, baru dimasak kembali,” ujar Dadan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/5/2025).
Meski hasil uji laboratorium terhadap makanan menunjukkan kondisi aman, kenyataan di lapangan berkata lain. Ratusan siswa dari jenjang PAUD hingga SMA dilaporkan mengalami gejala mual dan muntah setelah menyantap menu MBG berupa ikan tongkol pada Senin (5/5/2025).
“Setelah dites dalam keadaan baik, tapi tetap terjadi (keracunan) di lapangan. Karena itu kami perketat lagi pemilihan bahan baku dan waktu pengolahan,” kata Dadan. Ia menekankan pentingnya penggunaan bahan segar dan distribusi cepat untuk mencegah kasus serupa.
Kasus PALI bukan yang pertama. Dadan menyebut pola serupa juga terjadi dalam insiden MBG di Bandung dan Tasikmalaya—di mana makanan dimasak terlalu dini dan tak segera dikirim.
Sebagai langkah korektif, BGN telah memperbaiki prosedur, mulai dari pemilihan bahan hingga tata cara memasak dan distribusi. “Kami putuskan pemilihan bahan baku harus lebih selektif. Mungkin lebih fresh akan lebih baik,” tegasnya.
Sementara itu, program MBG di PALI dihentikan sementara. Wakil Bupati PALI, Iwan Tuaji, menyebut penghentian dilakukan untuk evaluasi dan memastikan keamanan makanan bagi para siswa. Dari total 173 korban, hingga Selasa (6/5), masih ada 11 siswa yang dirawat di RSUD Talang Ubi.
- Korban Keracunan Sudah Tembus 173 Siswa, Program Makan Bergizi Gratis di PALI Dihentikan Sementara
- 173 Siswa di PALI Diduga Keracunan Usai Santap Makan Bergizi Gratis, 11 Masih Dirawat
- Wakil Ketua DPRD Desak Evaluasi Menyeluruh Program Makan Bergizi Gratis di PALI