Kenaikan harga beras yang terjadi pada bulan September ini telah menjadi perhatian serius bagi banyak pihak, termasuk Ketua Komisi II DPRD Sumatera Selatan (Sumsel), Asgianto. Ia menyampaikan keprihatinannya atas naiknya harga beras tersebut.
- Susun Daftar Mata Pilih dan Penetapan Lokasi TPS, KPU Muara Enim Jamin Hak Suara Warga Binaan
- Besok, AHY Pimpin Langsung Pendaftaran Partai Demokrat ke KPU RI
- Wow!! Pejabat Eselon Tak Ngantor Lebih dari 200 Hari, BPK Juga Temukan Penyelewengan Dana Perjalanan Dinas sampai Rp7 Miliar
Baca Juga
Sebagai wakil rakyat, Asgianto mengakui bahwa naiknya harga beras ini memiliki dampak positif bagi petani, dan ia bersyukur karena hal tersebut memberikan keuntungan kepada mereka. Namun, ia juga merasa prihatin melihat masyarakat yang terbebani dengan kenaikan harga beras.
Asgianto menyebutkan contoh kasus di daerah Pali, di mana banyak masyarakat menghadapi kesulitan akibat harga beras yang tinggi. Di Pali, mayoritas penduduk adalah petani karet dan sawit, sementara harga kedua komoditas tersebut saat ini sedang mengalami penurunan.
Menghadapi situasi ini, Asgianto berharap pemerintah dapat turun tangan untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh para petani.
"Pemerintah harus membuat kebijakan yang tidak hanya mendukung petani padi, tetapi juga tidak memberatkan masyarakat," katanya.
Salah satu solusi yang diusulkan oleh Asgianto adalah agar pemerintah membeli beras dari petani dengan harga yang lebih tinggi dan kemudian menjualnya kembali kepada masyarakat dengan harga subsidi yang terjangkau.
"Ide ini muncul karena beras adalah kebutuhan pokok. Oleh karena itu, akan sangat bijaksana jika pemerintah menggunakan dana subsidi untuk kepentingan masyarakat," tambahnya.
- DPRD Pertanyakan Data Lahan Gambut Sumsel ke Kementrian ATR/BPN
- Disinyalir Ada Abuse Of Power, DPRD Sumsel Dorong Bareskrim Usut Tuntas Dugaan Manipulasi Hasil RUPS Bank Sumselbabel
- Peringatan Hari Jadi ke-76, Berikut Sederet Prestasi dan Capaian yang Diraih Kabupaten Muara Enim