Kenaikan harga beras yang terjadi pada bulan September ini telah menjadi perhatian serius bagi banyak pihak, termasuk Ketua Komisi II DPRD Sumatera Selatan (Sumsel), Asgianto. Ia menyampaikan keprihatinannya atas naiknya harga beras tersebut.
- Kejagung Didorong Usut Mega Korupsi Tambang Timah Hingga ke Akar
- PAN Tegaskan Tolak Hak Angket
- Penunjukkan Plh OKU Sarat Skenario, Pengamat: Pasti Ada yang Diuntungkan
Baca Juga
Sebagai wakil rakyat, Asgianto mengakui bahwa naiknya harga beras ini memiliki dampak positif bagi petani, dan ia bersyukur karena hal tersebut memberikan keuntungan kepada mereka. Namun, ia juga merasa prihatin melihat masyarakat yang terbebani dengan kenaikan harga beras.
Asgianto menyebutkan contoh kasus di daerah Pali, di mana banyak masyarakat menghadapi kesulitan akibat harga beras yang tinggi. Di Pali, mayoritas penduduk adalah petani karet dan sawit, sementara harga kedua komoditas tersebut saat ini sedang mengalami penurunan.
Menghadapi situasi ini, Asgianto berharap pemerintah dapat turun tangan untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh para petani.
"Pemerintah harus membuat kebijakan yang tidak hanya mendukung petani padi, tetapi juga tidak memberatkan masyarakat," katanya.
Salah satu solusi yang diusulkan oleh Asgianto adalah agar pemerintah membeli beras dari petani dengan harga yang lebih tinggi dan kemudian menjualnya kembali kepada masyarakat dengan harga subsidi yang terjangkau.
"Ide ini muncul karena beras adalah kebutuhan pokok. Oleh karena itu, akan sangat bijaksana jika pemerintah menggunakan dana subsidi untuk kepentingan masyarakat," tambahnya.
- Pj Gubernur Sumsel Jawab Pandangan Umum Fraksi DPRD Sumsel Atas Enam Ranperda
- Kembalikan Formulir ke PAN, Meli Mustika Ngaku Sudah Dipinang Bacagub Sumsel
- Dorong Pembentukan Banyuasin Timur, DPRD Sumsel Minta Segera Lengkapi Persyaratan Administrasi dan Fisik