Puluhan masa mendatangi Mapolres OKU untuk memprotes kenaikan minyak goreng yang dinilai memberatkan masyarakat di Bumi Sebimbing Sekundang.
- Prahara Debu Batubara RMK, Masa Depan Selat Punai yang Tergadai
- 4 Wilayah di Sumsel Berpotensi Terdampak Hujan Deras
- Timbulkan Debu dan Asap Swabakar, Warga Protes Keberadaan Stockpile Batubara Golden Great Borneo
Baca Juga
Pantauan RMOLSUMSEL, Rabu (31/5) pagi, kedatangan masa dengan membawa karton bertulis ‘Turunkan Harga Minyak Goreng’ disambut langsung oleh Kapolres OKU, AKBP Arif Harsono.
Masa memaksa pihak Polres OKU segera memanggil Kepala Dinas yang bersangkutan dan segera menurunkan harga minyak goreng.
Namun, kedatangan masa mengganggu ketertiban sehingga Tim Dalmas turun untuk membubarkan masa. Namun, upaya personel Dalmas mendapat perlawanan dari masa yang melempari personel dengan air mineral serta membakar ban bekas.
Setelah Polres OKU menerjunkan Tim Rainmas dan menembakan gas air mata, baru lah masa berhamburan dan membubarkan diri.
Itulah gambaran dari simulasi pengamanan unjuk rasa yang digelar selama dua hari di halaman Mapolres OKU.
Kapolres OKU, AKBP Arif Harsono mengatakan, simulasi tersebut bertujuan untuk mempersiapkan Tim Dalmas dalam rangka mengantisipasi terjadinya aksi unjuk rasa khususnya dalam wilayah hukum Polres OKU.
“Ini latihan rutin dan digelas selama dua hari. Tujuannya, jika terjadinya unjuk rasa skala besar, kita sudah siap, terutama dalam agenda besar pada 2024 nanti, ” jelas AKBP Arif Harsono.
Namun, kata Kapolres, pihaknya tetap melaksanakan pengamanan unjuk rasa secara humanis. “Selain mempersiapkan personel, kita juga mempersiapkan peralatan seperti tameng, mobil AWC yang sekarang bermasalah dan masih dalam perawatan,” ungkapnya.
“Sedangkan untuk kekuatan personel, tambah AKBP Arif Harsono, untuk Tim Dalmas sebanyak 1 pelton, Dalmas awal 1 regu, negosiator, humanis, rainmas termasuk AWC,” pungkasnya.
- SDG Sumsel Gelar Doa untuk Negeri, Harap Indonesia Maju dan Sejahtera
- Jelang Nataru, Polres Lubuklinggau Siapkan 4 Pos Pengamanan
- Wabah Penyakit Ngorok Meluas, Peternak Kerbau di Sumsel Desak Pemerintah Cepat Ambil Tindakan