Curah Hujan Tinggi, Jalan Penghubung Antardesa di Jirak Jaya Hancur

Petugas dan alat berat dari PUPR Muba terus melakukan perbaikan jalan di Kecamatan Jirak Jaya yang rusak. (Ist/rmolsumsel.id)
Petugas dan alat berat dari PUPR Muba terus melakukan perbaikan jalan di Kecamatan Jirak Jaya yang rusak. (Ist/rmolsumsel.id)

Jalan penghubung antardesa di Kecamatan Jirak Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin mengalami kerusakan yang parah. Hancurnya jalan tersebut membuat arus lalu lintas baik orang maupun barang terganggu.


“Ada 12 titik yang mengalami kerusakan, hancurnya jalan tersebut dikarenakan curah hujan yang sangat tinggi serta adanya kendaraan besar perusahaan yang melintas,” ujar Kabid Preservasi Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Muba, Irfan melalui Kasi Penanggulangan Darurat, Frans Gustian, Selasa (18/1).

Dikatakan Frans, pihaknya cukup kesulitan untuk melakukan penanggulangan kerusakan jalan, mengingat hujan yang saat ini terus terjadi bahkan hampir setiap hari. Meski begitu, pihaknya tetap menyiagakan alat berat dan sejumlah operator di lokasi guna melakukan perbaikan secara bertahap.

“Sudah hampir satu bulan alat berat kita berada di sana termasuk operator. Kita lakukan penanggulangan secara bertahap dibantu warga, pihak kecamatan dan perusahaan sekitar. Alat berat yang kita siagakan itu ekskavator, motor grader, vibro roller dan mobil dump truck,” terangnya.

Camat Jirak Jaya, Yudi Suhendra mengatakan, ruas jalan yang rusak yakni jalan Desa Jembatan Gantung - Talang Simpang - Mekar Jaya - Sungai Menang. Lalu, ruas jalan Desa Jirak - Layan - Bangkit Jaya.

“Untuk perbaikan sebelumnya pernah dilakukan, namun sekarang mengalami kerusakan kembali karena curah hujan yang sangat tinggi dan hampir setiap hari. Saat ini upaya perbaikan terus dilakukan melalui skema tanggap darurat dari Dinas PUPR Muba dibantu material dari perusahaan yang beroperasi di wilayah Jirak Jaya,” katanya.

Jalan yang mengalami kerusakan tersebut, kata Yudi, merupakan jalan utama dan satu-satunya yang menjadi penghubung antardesa yang dilintasi warga.

“Itu jalan utama, tidak ada akses lain. Sekarang sedang proses perbaikan darurat, tapi kondisi cuaca terus hujan jadi hasilnya kurang maksimal,” tuturnya.

“Kita berharap situasi ini cepat berlalu dan kondisi jalan semakin membaik, sehingga dapat kembali memudahkan akses transportasi barang maupun orang,” imbuh Yudi.