Kabupaten Musi Banyuasin terus bersiap menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), mengingat saat ini sedang terjadi peralihan musim dari hujan ke kemarau. Salah satu upaya pencegahan itu yakni dengan mengaktifkan sembilan Pos Pemantau Pengendalian Karhutla.
- Kebakaran Hutan Landa Korea Selatan, Empat Tewas Ratusan Mengungsi
- Sidang Gugatan Kabut Asap, Saksi Beberkan Kerugian Dampak dari Karhutla di Konsesi Perusahaan Grup Sinar Mas
- Menko Polkam: Pemerintah Tambah Desk Baru untuk Kebakaran Hutan dan TPPO
Baca Juga
"Kita ada sembilan Pos Pantau Pengendalian Karhutla yang berada di titik atau lokasi rawan terjadinya kebakaran," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muba, Pathi Riduan, Rabu (6/4).
Pos pantau tersebut, kata Pathi, terdiri dari Pos induk di Kecamatan Bayung Lencir dengan kapasitas 250 orang yang dilengkapi sejumlah fasilitas, seperti ruang rapat asrama personil, gudang peralatan pemadaman dan mobil pemadam kebakaran.
"Posko induk memiliki fungsi sebagai tempat koordinasi dan operasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan secara terpadu," kata dia.
Sedangkan Pos lainnya yakni berada di Dusun V Muara Baru Desa Muara Medak, Dusun VII Mekar Jaya Desa Muara Medak, Desa Talang Nyamuk, Desa Mendis, Desa Pulai Gading, Desa Kepayang, Dusun I Desa Muara Merang dan Dusun III Pancoran Desa Muara Merang.
"Pos-pos itu memiliki kapasitas 10 orang, dengan perlengkapan berupa motor, tempat tidur, mobil damkar dan alat pemadaman lainnya. Berfungsi sebagai garda terdepan operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan," jelas Pathi.
Lebih lanjut Pathi mengatakan, Karhutla sendiri, terjadi akibat dua faktor yaitu pertama akibat manusia yang melakukan pembakaran hutan tanpa izin dan membuang benda-benda yang dapat menyebabkan kebakaran, faktor kedua dari alam berupa sambaran petir, aktivitas gunung, ground fire karena kemarau yang terlalu panjang sehingga muncul panas dari lapisan dalam tanah.
"Upaya yang telah kita lakukan untuk penanggulangan Karhutla yakni patroli dalam rangka inventarisir dan deteksi dini sumber bahaya Karhutla di desa-desa. Sosialisasi bahaya Karhutla bersama stakeholder dan perangkat desa," tandas dia.
- Muba Matangkan Rencana Pusat Vokasi Terintegrasi, Fokus Migas hingga Perkebunan
- Tanggapi Keluhan Warga, Jalan Provinsi Sekayu–PALI Diperbaiki Bergotong Royong
- Sumur Minyak Meledak di Lahan PT Hindoli, Pemilik Tambang Ilegal di Sungai Lilin Jadi Tersangka