Butuh Rp389 Miliar Restorasi Satu Anak Sungai

Restorasi Sungai Sekanak Lambidaro. (Dokumen rmolsumsel.id)
Restorasi Sungai Sekanak Lambidaro. (Dokumen rmolsumsel.id)

Pemerintah Kota (Pemkot) berencana untuk melakukan restorasi setiap anak sungai yang ada di Kota Palembang. Hanya saja, restorasi tersebut bertahap lantaran dana yang dibutuhkan mencapai Rp389 miliar untuk satu anak sungai.


Wali Kota Palembang, Harnojoyo mengatakan pihaknya telah mendata ada sekitar 21 anak sungai yang ada di Kota Palembang. Dimana, anak sungai tersebut dapat dimanfaatkan untuk menjadi destinasi wisata. Namun, untuk melakukan restorasi anak sungai ini dibutuhkan dana yang sangat besar yakni mencapai Rp389 miliar.

"Jadi harus bertahap untuk melakukan restorasi sungai ini," katanya, Kamis (30/9).

Pihaknya juga berharap agar ada investasi untuk melakukan restorasi ini. Karena jika mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tentunya akan sulit. 

Untuk saat ini, yang telah selesai direstorasi yakni Sungai Bendung dengan dana mencapai Rp200 miliar dengan dilengkapi pompanisasi. Sedangkan untuk restorasi Sungai Sekanak Lambidaro masih dalam tahap pengerjaan dengan dana yang dikeluarkan mencapai Rp308 miliar. Menurutnya, jika restorasi Sungai Sekanak Lambidaro ini selesai maka akan menjadi solusi permasalahan banjir di Kota Palembang karena dilengkapi pompanisasi dan serta kepmen area seluas 6 hingga 7 hektare.

Tak hanya menjadi solusi permasalahan banjir. Sungai Sekanak Lambidaro ini juga mampu menjadi tempat destinasi wisata baru di Kota Palembang. Karena itu, dia pun melibatkan Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan serta Dinas Koperasi UMKM agar bagaimana memanfaatkan sungai ini sebaik mungkin. 

"Restorasi Sungai Sekanak Lambidaro ini ditargetkan selesai pada 2022 mendatang," katanya.

Kedepan dia juga berencana untuk memindahkan Pedestrian Sudirman ke Pinggiran Sungai Sekanak Lambidaro jika telah selesai direstorasi. Menurutnya, jangan hanya mengembangkan sekitaran jalan protokol tapi juga harus mengembangkan pinggiran sungai untuk menjadikan destinasi wisata di Kota Palembang.

"Jadi bukan hanya di jalan protokol yang dihidupkan tapi juga di pinggir sungai," pungkasnya.