Bus Antar Jemput Karyawan Tambang Dikeluhkan Warga Muara Enim

Salahsatu kendaraan angkutan karyawan sedang berupaya putar balik di jalan Kirap Remaja, Kelurahan Air Lintang.(Noviansyah/RmolSumsel.id)
Salahsatu kendaraan angkutan karyawan sedang berupaya putar balik di jalan Kirap Remaja, Kelurahan Air Lintang.(Noviansyah/RmolSumsel.id)

Adanya kegiatan antar jemput karyawan perusahaan bergerak di bidang pertambangan baik itu BUMN dan BUMS, menggunakan bus khusus di wilayah Kelurahan Air Lintang Kecamatan Muara Enim dikeluhkan masyarakat sekitar.


Warga mengeluhkan dimensi bus karyawan yang melahap lebih dari separuh badan jalan, sehingga warga merasa khawatir dan kesulitan ingin menyalip. Selain itu, bus karyawan sering melintas dalam keadaan kotor dan berdebu sehingga mengganggu pandangan mata dan pernapasan.

Sampai saat ini, bus antar jemput karyawan perusahaan tidak memiliki halte khusus dan cenderung tidak teratur sehingga masyarakat khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Masyarakat sudah banyak yang mengeluh, apalagi kami ibu-ibu yang kerap berkendara sambil menggendong anak, ini kan pemukiman padat penduduk, jadi ya tolong diperhatikan," ujar salah seorang warga Air Lintang, Muara Enim, Astri (31), Rabu (5/7).

Menurutnya, Jalan Proklamasi, Kirab Remaja dan Mayor Ruslan merupakan kawasan padat penduduk. Aktivitas hilir mudik angkutan karyawan bersamaan dengan aktivitas warga karena sore hari hingga pukul 19.00 WIB warga masih banyak melakukan aktivitas.

Dikatakan Astri, dirinya selalu merasa khawatir jika berpapasan dan berada di belakang bus, apalagi saat bertemu di persimpangan jalan proklamasi dan Kirap Remaja, karena di pertigaan tersebut posisi jalan menanjak curam.

"Saya berharap pemerintah atau pihak terkait bisa mencarikan solusi terbaiknya seperti apa, kalau saat berangkat kerja jarang liat tapi pas mereka pulang kerja kerap macet karena beberapa beriringan," pungkasnya.

Terpisah, Anggota DPRD Kabupaten Muara Enim, Kasman MA merasa geram dengan pihak transportir yang tidak mengutamakan kepentingan dan keselamatan pengguna jalan lain, ini keluhan berulang.

"Saya dengar warga mengeluh soal bus karyawan yang kotor berdebu, menyebabkan macet, putar balik sembarangan di jalan sempit padahal Kelurahan Air Lintang itu kawasan padat penduduk," ujarnya.

Dirinya menegaskan, gunakan etika berkendara pahami bahwa jalan itu jalan umum bukan jalan tambang, Kasman meminta agar pihak perusahaan transportir tersebut menggunakan etika dan lebih menjaga kebersihan dan ketertiban.

"Kami akan carikan solusi terbaik, masyarakat jangan dirugikan apalagi sore hari banyak aktivitas warga di sana, kalau perlu bus karyawan itu jangan lagi masuk kesana, antar jemput di jalan lintas saja," tegasnya.

Kasman mengatakan, pihaknya akan mendata dan melakukan pemanggilan terhadap perusahaan-perusahaan tersebut, "Kami akan panggil mereka, jangan seenaknya saja, kawasan pemukiman harus tertib, nyaman dan terhindar dari polusi" ujar Kasman geram.