Bobby Gerah dengan Pengungsi di Medan, Minta PBB Turun Tangan

Wali Kota Medan, Bobby Nasution. (rmol)
Wali Kota Medan, Bobby Nasution. (rmol)

United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM) diminta untuk segera menyelesaikan aksi demo yang dilakukan sejumlah pengungsi di depan Kantor Perwakilan UNHCR Medan di jalan Listrik Medan. 


Sebab aksi para pengungsi dari berbagai negara yang mendirikan tenda di taman kota, dinilai mengganggu estetika Kota Medan, sehingga menjadi pandangan yang tidak pantas oleh beberapa pejabat negara yang berkunjung ke Kota Medan.

Bahkan aksi ini sudah berlangsung hampir selama satu bulan, apalagi aksi demonstrasi ini diwarnai dengan percobaan bunuh diri yang dilakukan salah seorang pengungsi dengan membakar diri. Aksi yang dilakukan para pengungsi tersebut tentunya menjadi nilai kurang baik bagi Pemko Medan.

Permintaan tegas tersebut disampaikan Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat menggelar pertemuan dengan Representative To UNHCR in Indonesia, Ann Maymann, Senior Protection Office, Julia Zakkowski, Program Coordinator for Western Region/Head of Sub Office Medan, Sarah Ahmed Farah serta perwakilann UNHCR dan IOM yang lainnya di Kantor Wali Kota Medan, Kamis (9/12).

Dalam pertemuan itu, Bobby Nasution didampingi Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman dan beberapa pimpinan OPD lainnya mengungkapkan, Pemko Medan selama ini menerima dengan baik dan mencoba untuk menjadi tempat terbaik bagi para pengungsi yang berada di wilayah Kota Medan, termasuk pengungsi yang selama ini dikirim dari Nanggroe Aceh Darusalam. Namun aksi yang dilakukan oleh para pengungsi dengan berdemonstran tidak hanya mengurangi estetika kota namun juga mengganggu masyarakat sekitar.

“Lebih dari sebulan belakangan ini, banyak Pengungsi yang menuntut haknya kepada UNHCR dan IOM tentang beberapa hal. ini tentunya menjadi perhatian bagi Pemko Medan. Apalagi  aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan pengungsi dengan membakar diri. Hal ini menjadi sudut pandang dan nilai kurang baik bagi Pemko Medan,” kata Bobby Nasution.

Oleh sebab itulah Bobby Nasution ingin agar UNHCR dam IOM segera menyelesaikan permasalahan yang terjadi saat ini terhadap para pengungsi.

“Kami ingin tanggung jawab dan ketegasan UNHCR dan IOM untuk menyelesaikan persoalan demo para pengungsi tersebut agar masyarakat tidak terganggu. Kami minta para pengungsi segera dikembalikan ke tempat penampungan yang telah disediakan. Jadi, kami ingin adanya kepastian dari UNHCR dan IOM untuk memfasilitasi para pengungsi agar tidak lagi menduduki lokasi yang tidak diperbolehkan tersebut,” tegas Bobby Nasution.

Menanggapi hal tersebut Representative To UNHCR in Indonesia, Ann Maymann mengatakan, pihaknya telah memberikan konseling dan penyuluhan kepada pengungsi serta meminta mereka agar meninggalkan lokasi demonstrasi tersebut. Langkah selanjutnya, jelasnya, UNHCR dan IOM bersama-sama memberikan peringatan dibantu aparat kepolisian agar dalam tenggat waktu tertentu meninggalkan lokasi tersebut.

 

“Kita beri tenggat waktu sampai hari rabu depan, kita mulai mengkomunikasikan pesan ini kepada pengungsi mulai besok. Termasuk, memberikan peringatan tertulis dengan bahasa mereka masing-masing agar mengerti. Apabila para pengungsi tidak mendengarkan, bisa dilakukan pembubaran dan mencabut tenda-tenda mereka. Kemudian menyediakan bus untuk membawa pengungsi ke lokasi akomodasi yang telah disediakan,” jelas Ann Maymann.