Bikin Mesin Giling Kopi dari Limbah Mebel, Siswa SMP OKU Selatan Wakili Sumsel di Ajang Kopsi 2021

Tiga siswa SMP IT Al-Kahfi Muaradua saat mempresentasikan mesin giling kopi dari limbah mebel, Rabu (8/12). (Dinas Kominfo OKUS/rmolsumsel.id)
Tiga siswa SMP IT Al-Kahfi Muaradua saat mempresentasikan mesin giling kopi dari limbah mebel, Rabu (8/12). (Dinas Kominfo OKUS/rmolsumsel.id)

Tiga orang Siswa SMP Islam Terpadu Al-Kahfi Muaradua, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan  mewakili Provinsi Sumatera Selatan di ajang Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KoPSI) tahun 2021 mata pelajaran Teknik dan Rekayasa. Ketiga siswa tersebut adalah M Dhaifin Bariq Al Faiz, M Abyan Alghaniyyu, A Kholiq Firdaus.


Tiga orang siswa ini mewakili Provinsi Sumsel di tingkat nasional dengan alat inovasi mereka setelah berhasil memenangkan perlombaan di tingkat Kabupaten dan tingkat Provinsi.

Pada Rabu (8/12), ketiga siswa ini mempresentasikan karya mereka yaitu mesin penggiling kopi yang diberi nama Kahfi Coffee Grinder. Alat giling ini dibuat dari bahan limbah mebel yang sudah tidak terpakai.

Mewakili rekan-rekannya, M Dhaifin Bariq Al Faiz menjelaskan, ide pembuatan mesin ini muncul setelah melihat banyaknya limbah mebel yang tidak terpakai di sekitar tempat tinggal mereka. Dari sana muncul ide untuk membuat sesuatu. Sementara OKU Selatan diketahui sebagai salah satu daerah dengan produksi kopi yang cukup besar dan salah satu penghasil kopi terbaik di Provinsi Sumatera Selatan.

Tak hanya memanfaatkan limbah mebel, komponen lain dari mesin ini juga merupakan barang bekas yang digunakan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi suatu alat inovasi.

Soal kegunaan, meski masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut agar menghasilkan kopi yang lebih halus, mesin kopi ini disebut-sebut dapat menggiling kopi sebanyak 160 gram dalam satu menit.

Kepala SMP IT Al-Kahfi, Eriko Martin didampingi guru pembimbing Winda Widiawati mengharapkan agar ada pihak yang merangkul dan mendukung inovasi ini untuk semakin sempurna. Menurutnya, pihak sekolah sangat mendukung apa yang dilakukan oleh para siswa ini dan berharap bisa menjadi motivasi bagi siswa lain untuk turut berinovasi.

Terkait rencana produksi mesin yang lebih banyak, dia mengatakan bahwa hal tersebut masih dibutuhkan penelitian dan pengembangan lebih lanjut.

“Ini masih prototipe dan butuh juga penelitian lanjutan. Harapan kami ada pihak yang bisa memfasilitasi sehingga ini bisa diproduksi secara masal. Alat ini juga diharapkan bisa jadi solusi untuk masyarakat di OKU Selatan bahwa dari barang sederhana bisa menghasilkan karya, produk yang bisa membantu penghasil kopi tanpa perlu biaya mahal,” tukasnya.