Biaya Operasional LRT Satu Tahun Capai Rp120 Miliar

Ketua DPRD Sumsel, Anita Noeringhari. (Istimewa/net)
Ketua DPRD Sumsel, Anita Noeringhari. (Istimewa/net)

Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel meminta semua pihak untuk memanfaatkan Light Rail Transit (LRT). Pasalnya, saat ini pemasukan LRT hanya mengandalkan tiket penumpang hingga membuat biaya operasional membengkak.


"Dalam satu tahun operasional kita bisa mencapai Rp120 miliar," katanya Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel, Dedik Tri Istiantara 

Dia mengakui saat ini memang minat masyarakat untuk naik LRT sudah mengalami peningkatan. Dari data, tahun 2021 lalu sebanyak 1,5 juta penumpang naik LRT. Sementara tahun ini di bulan Agustus saja sudah mencapai 1,7 juta lebih penumpang.

"Terbanyak saat weekend, apalagi jika ada even seperti 17 agustus lalu masyarakat menonton lomba Bidar. Dari 13 stasiun terbanyak naik dan turun di stasium Asrama Haji dan Ampera," terangnya.

Meski demikian, sejumlah inovasi sudah dilakukan dalam meningkatkan jumlah penumpang diantaranya dengan memberikan promo untuk kategori pelajar, ASN dan umum. "Tiket jika dari stasiun bandara Rp 10 ribu selain itu Rp 5 ribu. Juga ada kerjasama dengan Damri untuk mahasiswa Unsri dan promo lainnya," ungkapnya.

"Kami juga akan melakukan survet dengan melibatkan pihak MRT Jakarta agar kedepan bisa termanfaatkan sekaligus menjadi tambahan pemasukan dari sektor lain untuk memenuhi kebutuhan operasional LRT," tutupnya. 

Sementara itu, Ketua DPRD Sumsel, RA Anita Noeringhati mengajak semua elemen terlibat dalam memanfaatkan LRT Palembang-Banyuasin, Sumsel. Hal itu disampaikan politisi Golkar tersebut saat monitoring dan peninjauan lapangan ke kantor LRT KAI Banyuasin.

"LRT inikan yang pertama di Indonesia, ini aset kita dan kebanggaan warga Sumsel sehingga harus benar-benar kita manfaatkan," kata RA Anita, Kamis (25/8).

Saat ini, pemasukan dari LRT ini hanya mengandalkan tiket/karcis penumpang. Sehingga tidak cukup untuk menutupi biaya operasional.

 "Kita berharap LRT ini selain sebagai transportasi, juga menjadi sarana edukasi terintegrasi dengan melibatkan lembaga pendidikan. Selian itu pemanfaatan aset untuk komersil dapat dilakukan disepanjang LRT dan stasiun yang dimiliki," katanya.

Ra Anita mengajak semua elemen terlibat aktif dalam pemanfaatan LRT ini, sehingga nantinya pemasukan bukan hanya dari tiket, tapi iklan dan inovasi-inovasi yang dikelola oleh menejemen. 

"Saya mengajak semua elemen termasuk Pemprov Sumsel, kota Palembang dan swasta untuk terlibat, mulai dari pemanfaatan aset, penyediaan lahan parkir, support even dan dorongan pemanfaatan LRT ini, kedepan kita berharap bisa memberikan pemasukan ke daerah lewat LRT ini," harapnya.