Basarnas Palembang Terjunkan Dua Tim Rescue, Cari Korban Jembatan Lalan yang Ambruk Akibat Ditabrak Tongkang Batu Bara

 Personel Basarnas Palembang saat melakukan pencarian korban hilang ambruknya jembatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin. (ist/rmolsumsel.id)
Personel Basarnas Palembang saat melakukan pencarian korban hilang ambruknya jembatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin. (ist/rmolsumsel.id)

Kantor SAR Palembang telah menerjunkan dua tim rescue untuk mencari lima orang yang hilang akibat ambruknya jembatan penghubung di perairan Sungai Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, Senin malam (12/8) sekitar pukul 20.30 WIB.


Kepala Kantor SAR Palembang, Raymond Konstantin, menyatakan respons cepat dilakukan dengan mengerahkan dua tim rescue yang dilengkapi dengan peralatan SAR air. 

"Kami juga mengoordinasikan Unsur SAR gabungan, termasuk TNI AL, Polairud, Polsek Sungai Lalan, Koramil Sungai Lalan, Dishub Muba, Pemda setempat, serta unsur potensi SAR lainnya," ujar Raymond dalam rilisnya, Selasa (13/8).

Tim SAR membagi wilayah pencarian menjadi beberapa SRU (SAR Unit) dan melakukan pemetaan untuk masing-masing SRU. "Kami berharap upaya yang kami lakukan ini dapat segera menemukan semua korban," tambah Raymond.

Jembatan Lalan, yang menghubungkan Desa Suka Jadi P.6 dan Desa Galih Sari P.11, ambruk setelah ditabrak kapal tongkang Sentana Jaya yang bermuatan batu bara. 

Dalam kejadian tersebut, lima orang dilaporkan hilang, tujuh orang mengalami luka ringan, satu orang luka berat, dan sebuah kendaraan mini bus terjun ke sungai.

Kecelakaan terjadi saat jembatan P.6 ditabrak oleh Tugboat Medelin Spirit, yang dikendalikan oleh Khomsyah Alief dari Wistara Internasional Maritim (WIM), yang menggandeng tongkang Sentana Jaya. 

Kapal tersebut mengalami kesulitan dalam pengaturan posisi dan akhirnya menghantam tiang jembatan, menyebabkan ambruknya dua ruas jembatan dan satu tiang.