Pasca banjir bandang dan meluapnya Sungai Enim dan Sungai Lematang, 8 desa di Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Muara Enim terendam banjir, warga kekurangan air bersih dan makanan.
- Siswi SD yang Hanyut di Sungai Enim Ditemukan Tewas
- Warga Tanjung Agung Tenggelam saat Mencari Ikan di Sungai Enim
- Pemuda 13 Tahun yang Tenggelam di Sungai Enim Ditemukan Tewas
Baca Juga
Dari 9 desa yang ada di kecamatan Ujan Mas 8 diantaranya terkena banjir yaitu Tanjung Raman 120 KK, Muara Gula Lama 100 KK, Muara Gula Baru 10 KK, Pinang Belarik 2 KK, Ujan Mas Lama 400 KK, Guci 300 KK, dan Ulak Bandung 190 KK.
Pantauan di lapangan banjir menenggelamkan akses jalan di beberapa desa seperti Tanjung Raman dan Desa Guci, kedalaman dari mulai setinggi lutut orang dewasa hingga mencapai ke dalaman 2 meter.
Banjir Kiriman tersebut mulai menggenangi desa-desa tersebut dari pukul 21.00 WIB hingga sampai sampai pukul 13.00 WIB air masih terlihat. Hanya di Desa Tanjung Raman air terlihat mulai surut namun di desa tetangganya seperti Desa Guci dan lain-lain malah mulai terlihat naik.
Masyarakat Tanjung Raman, Thalaludin (69) mengaku bahwa kejadian banjir ini setidaknya sudah tiga kali terjadi, namun yang paling besar pada tahun 1982 dimana airnya sampai ke Jalinsum. Namun akibat banjir kali ini, setidaknya 120 rumah tergenang oleh air dengan kedalam bervariasi yang paling dalam sekitar 1 meter.
"Masalah makan warga haruslah cepat, karena sebagian warga tidak bisa memasak, kayu bakar terendam dan kekurangan air bersih, mereka sibuk menyelematkan barang perabotannya tidak terpikir lagi mau makan," ujarnya.
Sementara Camat Ujanmas, Hasman Hadi mengatakan bahwa dalam kecamatan Ujan Mas ada 9 Desa, namun sebanyak 8 desa diantaranya Tanjung Raman 120 KK, Muara Gula Lama 100 KK, Muara Gula Baru 10 KK, Pinang Belarik 2 KK, Ujan Mas Lama 400 KK, Guci 300 KK, dan Ulak Bandung 190 KK. Sampai saat ini, belum ada korban jiwa hanya kerugian immaterial.
"Kita terus melakukan pendataan sebab masih ada desa yang terendam banjir," ujarnya.
Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi dari pantauan kita pasca meluapnya sungai Lematang disertai intensitas hujan yang tinggi banjir di wilayah Muara Enim. Untuk di desa Lubuk Nipis saat ini airnya sudah surut. Kemudian di Tanjung Enim, kelurahan Pasar II, Kelurahan Tungkal airnya sudah surut hanya rumahnya yang masih kotor sedang dibersihkan oleh masyarakat.
Pagi tadi, lanjut AKBP Andi, kami juga mendapatkan informasi dari warga meluapnya Sungai Lematang di Desa Tanjung Raman, Ulak Bandung dan Guci sehingga kita langsung melakukan pemantauan dan himbauan kepada masyarakat untuk mengevakuasi diri apabila membahayakan.
"Kita minta waspada dan tetap selalu siaga kepada masyarakat terutama di musim hujan ini," ujar Kapolres Muara Enim usai memberikan bantuan Sembako kepada warga terkena musibah banjir.
- Brasil Dilanda Banjir Bandang, 55 Tewas dan 69.000 Warga Mengungsi
- Pj Ketua TP PKK Sumsel Tyas Fatoni Hadiri Peringatan Hari Kartini 2024 di Kabupaten Muara Enim
- Begini Penjelasan Disdukcapil dan Pemkot Terkait Status Warga Lubuklinggau yang Berubah Kewarganegaraan Malaysia