Jumlah warga terdampak banjir di Kabupaten Muara Enim terus meningkat, khususnya di kecamatan Benakat, berdasarkan data terakhir yang diterima ada kurang lebih 2.000 Kepala Keluarga yang terdampak banjir di kecamatan tersebut.
- Diguyur Hujan, Sejumlah Pemukiman di Pagar Alam Terendam Banjir
- Banjir Bandang Muratara, 90 Rumah Rusak Berat
- Antisipasi Banjir, Ketua DPRD Palembang Desak Pemkot Masifkan Pengerukan Kolam Retensi dan Anak Sungai
Baca Juga
Setidaknya ada tujuh kecamatan terdampak akibat banjir yang melanda Kabupaten Muara Enim di antaranya Kecamatan Muara Enim, Gunung Megang, Ujan Mas, Belimbing, Empat Petulai Dangku, Sungai Rotan dan Benakat.
Pantauan di Lapangan, rata-rata ketinggian air mulai dari lutut orang dewasa hingga mencapai ketinggian 3 meter dan beberapa akses jalan menuju rumah warga terputus akibat genangan air yang cukup dalam.
Seperti halnya di kelurahan Muara Enim, Kampung 8, warga kesulitan dan tidak bisa melintas sejak tadi pagi karena akses penghubung terendam banjir.
Kepala BPBD, Abdurrozieq Putra mengatakan ada 7 kecamatan terdampak banjir seperti Kecamatan Muara Enim, Gunung Megang, Ujan Mas, Belimbing, Empat Petulai Dangku, Sungai Rotan dan Benakat.
Menurutnya kondisi air saat ini debit airnya masih cukup tinggi, terutama debit air sungai Lematang saat ini sedang naik masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati.
Desa-desa yang saat ini terendam banjir untuk di kecamatan Muara Enim seperti halnya di daerah Kampung 8 Dusun Muara Enim, Kelurahan Pasar 1, tadi malam sempat mengevakuasi beberapa warga di kecamatan Muara Enim.
"Yang berdampak sangat luas, ada di kecamatan Benakat ada 5 desa terdampak di sana lebih kurang yang terdampak ada 2.000 Kepala Keluarga (KK)," katanya kepada RMOLSumsel, Senin (15/1).
Mengantisipasi hal ini BPBD telah berkoordinasi dengan seluruh perusahaan yang memiliki tim rescue di Kabupaten Muara Enim untuk bergabung dan bersama-sama mengevakuasi korban bencana banjir, untuk di kecamatan Muara Enim, air sudah berangsur surut namun di tempat lainnya belum.
Imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati karena saat ini merupakan puncak musim hujan, sementara berdasarkan keterangan BMKG puncak musim penghujan di Kabupaten Muara Enim mulai Januari hingga Februari, mendatang.
"Warga diharapkan senantiasa waspada dan berhati-hati apabila air naik, segeralah untuk memindahkan barang," pungkasnya.
Warga kampung 8 Dusun Muara Enim, Juli mengatakan banjir yang melanda kelurahannya mengakibatkan banyak aktivitas masyarakat terganggu. Belasan rumah terdampak.
Akibat kejadian ini salah satu akses masyarakat untuk bekerja dan sekolah terhenti karena digenangi air sedalam 1 meter dengan panjang sekitar 130 meter.
"Kendaraan kalau dari subuh tadi tidak bisa melintas, namun setelah siang berangsur surut sehingga kendaraan roda empat sudah beberapa berani memaksa melintas. hanya saja untuk roda dua belum," katanya.
Dirinya berharap, agar Pemkab Muara Enim memperhatikan daerah-daerah rawan (langganan) banjir secara infrastruktur apalagi di kampung 8 ini ada yang belum tersentuh pembangunan jalan, tentu ini memperparah dampak yang dirasakan masyarakat.
"Untuk jalan ini selanjutnya bisa ditinggikan, agar kedepan masyarakat bisa melintas, bayangkan saja sudah dari pagi hingga pukul 11.30 Wib, jalan ini belum bisa dilewati, banyak motor yang mati karena memaksakan," jelasnya.
- Masyarakat Dorong Sosok Pemimpin yang Bisa Menjawab Carut Marut Tata Kelola Pertambangan Muara Enim
- Pj Ketua TP PKK Sumsel Tyas Fatoni Hadiri Peringatan Hari Kartini 2024 di Kabupaten Muara Enim
- Nyamar Jadi Kernet, Polisi Ringkus Pelaku Pungli Sopir Truk di Muara Enim