Banjir di Jalan Servo Lintas Raya Milik Titan Grup Makin Parah, Ancaman Pencemaran Kian Meluas

Sejumlah truk angkutan batu bara yang terjebak di jalan Servo Lintas Raya. (ist/rmolsumsel.id)
Sejumlah truk angkutan batu bara yang terjebak di jalan Servo Lintas Raya. (ist/rmolsumsel.id)

Serangan banjir di jalan khusus batu bara PT Servo Lintas Raya (SLR) yang merupakan anak usaha Titan Grup makin parah. Seperti yang terlihat dari sejumlah postingan di media sosial, Rabu (24/1/2024). 


Banjir merendam hampir sebagian besar jalan. Tak hanya itu, beberapa titik jalan yang terlihat surut juga membuat kondisi jalan menjadi rusak. Jalan yang dilintasi berlumpur hingga membuat banyak kendaraan bertonase berat terparter. Terlihat dalam video, mobil truk yang berisi batu bara terperosok. 

Bahkan, beberapa truk ada yang hampir terguling. Sementara tidak terlihat upaya dari perusahaan untuk melakukan evakuasi kendaraan tersebut. Kondisi itu membuat kekhawatiran warga kian besar terhadap pencemaran dari material yang tumpah ke jalan terbawa aliran air menuju lahan dan kebun mereka. 

Salah satu truk bermuata batu bara yang terjebak bajir di jalan Servo. (ist/rmolsumsel.id) 

Warga takut jika aliran air yang membawa material tersebut mempengaruhi sumber air bahkan membuat tanaman mereka mati. 

Salah seorang warga Desa Benuang, Kecamatan Talang Ubi, PALI, Tesi mengatakan, banjir di jalan servo terjadi di beberapa titik. Seperti di KM53 Desa Benuang. Banjir membuat truk yang ingin mengarah ke stockpile tak bisa melintas. Akibatnya, banyak truk yang terparkir di sepanjang jalan tersebut. "Banjir sudah terjadi hampir dua minggu," ucapnya. 

Tesi khawatir banjir tersebut dapat mempengaruhi kondisi tanah yang dialiri luapan air dari jalan servo. "Material yang tumpah di jalan khawatirnya mengalir ke kebun. Ini yang jadi ketakutan kami. Tanaman kami bisa mati," ungkapnya. 

Banjir juga membuat sopir batu bara yang melintasi jalan tersebut harus memarkirkan kendaraannya dalam waktu yang cukup lama. Pasalnya, tidak ada celah untuk melintas. Beberapa yang memaksa bahkan terjebak lebih dalam. 

"Ada yang terparter sampai ada yang terguling," kata Farhan, salah seorang sopir batu bara yang ditemui warung makan pinggir jalan Servo. 

Menurut Farhan, banjir terparah berada di titik dekat pelabuhan Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ). Luapan air dari Sungai Musi bahkan membuat jalan tenggelam dan tidak melintas. "Kami sudah cukup lama  tidak narik. Kami harap situasi ini bisa segera ditangani perusahaan sehingga aktivitas kembali normal," pungkasnya.