Awal Tahun 2024, Dinkes Empat Lawang Temukan 9 Kasus DBD 

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Dinas Kesehatan Kabupaten Empat meminta masyarakat mewaspadai potensi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) saat memasuki musim hujan. Diawal tahun ini Dinkes Empat Lawang sudah menangani 9 kasus penderita DBD.


“Kita harus tetap menjaga kebersihan agar terhindar dari demam berdarah, karena kami menemukan ada 9 kasus DBD di Kabupaten Empat Lawang," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Kabupaten Empat Lawang, Kiki Nurhayati.

Sembilan penderita tersebut terdiri dari 7 pasien di Kecamatan Tebing Tinggi, 1 Pendopo dan 1 Lintang Kanan. Semuanya sempat dirawat di rumah sakit, dan alhamdulilah sudah ada yang sembuh dan diperbolehkan pulang.

Sebagai upaya pencegahan penyakit demam berdarah tersebut, dengan menggandeng petugas Puskesmas dan kader desa, Dinkes gencar melakukan sosialisasi gerakan 3M, yakni menguras air di penampungan, menutup rapat tempat penampungan air, dan mengubur atau memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

Pihaknya juga terus monitoring tempat-tempat yang rawan DBD. Apabila ada gejala penyakit, akan segera ditangani, karena tenaga kesehatan sudah siaga.

Dijelaskan Kiki, penyakit demam berdarah disebabkan virus dengue yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Kedua nyamuk itu menggigit pada pagi hari sampai sore menjelang petang. 

"Gejala umumnya timbul empat hingga tujuh hari sejak gigitan nyamuk dan dapat berlangsung selama 10 hari," jelasnya.

Beberapa gejala demam berdarah, demam tinggi mencapai 40 derajat celsius, nyeri kepala berat, nyeri pada sendi, otot, dan tulang. 

Kemudian nyeri pada bagian belakang mata, nafsu makan menurun, mual dan muntah, pembengkakan kelenjar getah bening, ruam kemerahan sekitar dua hingga lima hari setelah demam. 

“Selain itu, kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening, serta pendarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit,” pungkasnya.