Istri Cik Ujang Maju di Pilkada Muara Enim, Begini Kata Pengamat

stri mantan Bupati Lahat, Lidyawati mengembalikan formulir pendaftaran ke DPC PAN Muara Enim. (noviansyah/rmolsumsel.id)
stri mantan Bupati Lahat, Lidyawati mengembalikan formulir pendaftaran ke DPC PAN Muara Enim. (noviansyah/rmolsumsel.id)

Dinamika politik Pilkada semakin memanas di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dengan banyaknya bakal calon yang tertarik untuk bertarung dalam kontestasi tersebut. 


Salah satu yang mencuri perhatian adalah mendaftarnya Lidyawati ke Partai Amanat Nasional (PAN), yang merupakan istri dari Cik Ujang, mantan Bupati Kabupaten Lahat dan Ketua Partai Demokrat Sumsel.

Pengamat Politik Sumsel, Bagindo Togar BB mengatakan, sedikitnya calon wajib mendapatkan 20% dari total 45 kursi DPRD untuk bisa mencalonkan balon definitif. Dalam konteks ini, Bagindo menyatakan bahwa PAN di Muara Enim saat ini memiliki 5 kursi, sehingga mereka masih membutuhkan 4 kursi lagi. 

Namun, dengan dukungan dari Partai Demokrat yang memiliki 3 kursi, maka hanya membutuhkan satu kursi lagi agar Lidyawati dapat lolos sebagai baakal calon. "Hal inilah yang didasarkan pada kemampuan lobby politik mereka yang berdasarkan komitmen terhadap kesejahteraan rakyat dan peningkatan kualitas pembangunan daerah," ujarnya.

Bagindo menilai langkah Lidyawati untuk berpartisipasi dalam Pilkada sebagai langkah yang penting untuk memperbarui pembangunan di kabupaten tersebut. Di tengah ambisi dan pencitraan dari bakal calon lain, Lidyawati harus menawarkan wacana dan program baru untuk masa depan Muara Enim, hal itulah yang nantinya akan menjadi gagasan dan program yang akan dinilai masyarakat dalam memilih pemimpin.

"Konklusinya kembali kepada  Publik  kabupaten Muara Enim, bersedia menyambut baik, ajakan Lidyawati  yang  berani  membuka kesadaran wacana dan format program baru, dalam Pembangunan kabupaten ini untuk 5 kedepanm," jelasnya.

Bagindo mengingatkan dalam beberapa tahun terakhir, Muara Enim mengalami stagnasi pembangunan akibat masalah hukum yang menimpa pejabat pemerintah. Situasi ini membuat kepemimpinan dipegang oleh Pejabat Pj, yang tentu saja memiliki keterbatasan dalam wewenang dan legitimasi politik maupun hukum.

"Deskripsi diatas sepertinya sangat disadari serta dipahami Lidyawati. Selayaknya warga kabupaten ini mengapresiasi niat dan ikhtiar yang mendasarinya untuk berpartisipasi, dalam kompetisi pilkada di daerah ini. Dimana para bakal calon lain,  terjebak fokus pada ambisi plus pencitraan diri,  interest  popularitas serta berharap citra positif dari masyarakat," paparnya.

Selain mendaftar ke PAN, Bagindo juga menyarankan agar Lidyawati mendaftar melalui Partai Golkar, yang memiliki 6 kursi. Dengan tambahan dukungan dari Partai Demokrat, Lidyawati akan memenuhi syarat kursi untuk maju dalam Pilkada di Muara Enim.

"Jadi disarankan juga Lidyawati juga mendaftar diri melalui Partai Golkar, yang memiliki 6 kursi dalam Pileg kemarin , yang bila ditambah Kursi Partai Demokrat menjadi 9 kursi," pungkasnya.