Amerika Serikat bersedia melanjutkan mediasi antara dua pihak yang berikai di Sudan, jika mereka serius menginginkan gencatan senjata.
- Wakil PM Inggris Ajak Dunia Bersatu Hadapi Tantangan AI
- Sepi Peminat, Banyak Kampus di AS Terancam Gulung Tikar
- Dokumen Intelijen Bocor, CIA Bakal Cawe-cawe Pilpres 2024
Baca Juga
Hal tersebut dituturkan oleh Kementerian Luar Negeri AS, setelah militer Sudan memutuskan untuk menangguhkan kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Arab Saudi.
"Begitu pasukan memperjelas dengan tindakan mereka bahwa mereka serius untuk mematuhi gencatan senjata, Amerika Serikat dan Kerajaan Arab Saudi siap untuk memfasilitasi diskusi kembali yang ditangguhkan untuk menemukan solusi yang dinegosiasikan untuk konflik ini," kata kementerian, seperti dikutip dari Barrons News, Kamis (1/6).
Akibat penarikan militer Sudan dari kesepakatan tersebut, pada Rabu (31/5) mereka kembali melancarkan serangan artilerinya ke markas paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), yang telah dikecam oleh banyak pihak
Melihat serangan tersebut, departemen luar negeri AS mengatakan bahwa serangan itu merupakan pelanggaran serius terhadap kesepakatan gencatan senjata yang telah ditandatangani di Jeddah, Arab Saudi, dan memicu kekhawatiran akan konflik baru yang muncul.
"Pelanggaran ini membuat kami sebagai fasilitator pembicaraan ini mempertanyakan secara serius apakah para pihak siap mengambil tindakan yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban yang telah mereka lakukan atas nama rakyat Sudan," tambah kementerian itu.
- Wakil PM Inggris Ajak Dunia Bersatu Hadapi Tantangan AI
- Sepi Peminat, Banyak Kampus di AS Terancam Gulung Tikar
- Dokumen Intelijen Bocor, CIA Bakal Cawe-cawe Pilpres 2024