Arab akan Hadiri Konfrensi Kemanan Tahunan Jerman Bahas Konflik di Gaza

Ilustrasi Konferensi Keamanan Munich/Net
Ilustrasi Konferensi Keamanan Munich/Net

Sejumlah pemimpin dan diplomat Arab dipastikan berangkat ke Eropa untuk menghadiri diskusi perdamaian Timur Tengah yang akan digelar selama pertemuan Konferensi Keamanan tahunan di Munich, Jerman, pekan ini.


Penyelenggara mengatakan Senin (12/2), di antara mereka yang hadir adalah Raja Yordania, Presiden Yaman, Perdana Menteri Lebanon, Irak dan Qatar serta Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan Oman.

Presiden Israel Isaac Herzog juga diharapkan hadir dalam pertemuan tiga hari tersebut, yang dimulai pada Kamis (15/2), ketika para diplomat mencoba menengahi jeda dalam pertempuran di Gaza dan menghentikan penyebarannya di Timur Tengah.

The National melaporkan, para diplomat diharapkan menggunakan kesempatan berada di ruangan yang sama di Munich sebagai platform untuk melakukan pembicaraan mengenai krisis Gaza, di tengah kekhawatiran Eropa mengenai munculnya ekstremisme Islam yang dipicu situasi tersebut.

Jajak pendapat yang dilakukan pada KTT Munich menunjukkan terorisme Islam radikal kini menjadi perhatian publik utama di Perancis dan tertinggi kedua di Jerman, ancamannya bahkan melampaui Rusia.

Kekhawatiran terhadap terorisme juga meningkat di Italia dan Inggris, menurut jajak pendapat. Migrasi massal akibat perang atau perubahan iklim kini menjadi perhatian utama Jerman.

"Serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober tampaknya telah memicu peningkatan kekhawatiran mengenai terorisme Islam radikal di beberapa negara," kata penulis Laporan Keamanan Munich.

Para pemimpin penting Eropa di Munich akan mencakup Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Komisi UE Ursula von der Leyen, sementara Wakil Presiden Kamala Harris akan melakukan perjalanan dari AS.