Duta Besar Israel untuk Kolombia, Gali Dagan diperintahkan untuk meminta maaf dan pergi meninggalkan negara itu, menyusul perseteruan serius dengan Presiden Gustavo Petro terkait konflik jalur Gaza.
- PT Jasa Raharja Pastikan Korban Kecelakaan Maut di Balikpapan Dapat Santunan
- Soal Bisnis PCR, Masyarakat Diminta Tidak Buru-buru Berspekulasi
- Squid Game Buat Netflix Dituntut Rp 327 Miliar
Baca Juga
Menteri Luar Negeri Kolombia, Alvaro Leyva mengatakan seruan untuk kepergian Dagan dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri pada Senin (16/10).
Menurut penuturan Levya, keputusan itu dibuat untuk mengecam kritikan keras pemerintah Israel terhadap komentar Presiden Petro di media sosial.
"Gali Dagan, setidaknya harus meminta maaf dan pergi setelah dia mengkritik komentar Petro mengenai perbandingan serangan Israel di Gaza dengan penganiayaan Nazi terhadap orang-orang Yahudi," tegasnya, seperti dimuat Al Arabiya.
Dalam sebuah postingan di platform X, Petro menuduh Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menggunakan diksi "hewan" untuk menyebut masyarakat Gaza, mirip dengan apa yang diucapkan Nazi terhadap orang-orang Yahudi.
Petro mengecam komentar Gallant dan menegaskan bahwa masyarakat demokratis tidak bisa membiarkan Nazisme kembali berkuasa dalam politik internasional.
Pada Minggu (15/10), jurubicara Kemlu Israel Lior Haiat memanggil Dubes Kolombia untuk Israel, Margarita Manjarrez karena pernyataan permusuhan dan anti-Semit yang dikeluarkan Presiden Petro.
Jubir menuduh Petro mendukung kekejaman yang dilakukan oleh teroris Hamas, memicu anti-Semitisme, mempengaruhi perwakilan Negara Israel dan mengancam perdamaian komunitas Yahudi di Kolombia.
Sebagai tanggapan lebih lanjut, Israel di hari yang sama mengatakan pihaknya menghentikan ekspor senjata keamanan ke Kolombia karena perselisihan diplomatik yang meningkat.
- Arab akan Hadiri Konfrensi Kemanan Tahunan Jerman Bahas Konflik di Gaza
- Kolombia Diguncang Gempa 6,3 Magnitudo, Satu Warga Tewas
- Terlibat Pencucian Uang, Anak Presiden Kolombia Ditangkap