Angkutan ODOL Masih Membandel, Satlantas Polres Muara Enim Tindak Tegas Pelanggar

Anggota Satlantas Polres Muara Enim menindak tegas 4 unit truk ODOL yang melintas di Jalan Ahmad Yani tepatnya di Simpang Tiga Jembatan Enim II/Foto: Noviansyah
Anggota Satlantas Polres Muara Enim menindak tegas 4 unit truk ODOL yang melintas di Jalan Ahmad Yani tepatnya di Simpang Tiga Jembatan Enim II/Foto: Noviansyah

Satlantas Polres Muara Enim mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran Over Dimensi dan Over Load (ODOL) dengan mengamankan empat unit truk yang melintas di Jalan Ahmad Yani, Simpang Tiga Jembatan Enim II. 


Meski telah diberikan sosialisasi dan peringatan, sejumlah ekspedisi dan sopir truk tetap membandel, memaksa pihak berwenang untuk bertindak.

Kasat Lantas Polres Muara Enim, AKP Suwandi, menyatakan bahwa empat truk ODOL yang ditilang juga dikandangkan selama sehari untuk memberikan efek jera. 

"Ada empat unit truk ODOL yang diamankan hari ini. Selain ditilang, truk juga kami kandangkan selama sehari," ujar AKP Suwandi.

Truk-truk tersebut berasal dari Palembang dengan tujuan ke Kabupaten Lahat dan Kabupaten Muara Enim. Muatannya beragam, termasuk sembako dan material bangunan seperti besi. 

"Muatannya beragam ya, karena itu ekspedisi. Ada yang sembako juga ada material bangunan," jelas Suwandi.

Proses penindakan dilakukan pada pagi hari saat razia di Simpang Tiga dan Jembatan Enim II Muara Enim. Menurut Suwandi, beberapa sopir mengangkut barang hingga masuk kategori ODOL karena muatan yang ringan. 

"Tapi tetap saja itu tidak diperbolehkan, karena itu akan membahayakan lalu lintas, bukan hanya truk itu sendiri tapi juga orang lain," tegasnya.

Kasat Lantas Polres Muara Enim juga menghimbau kepada ekspedisi di wilayah Kabupaten Muara Enim untuk tidak membawa muatan melebihi kapasitas dan dimensi. 

"Sudah ada himbauan dan peringatan. Kalau masih melanggar, akan kami tindak," katanya.

Salah seorang sopir truk yang diamankan, Totok, mengungkapkan bahwa biasanya tidak ada penyetopan dalam perjalanan. "Kalau aku ini cuma sopir, cuma mengantar saja. Meski muatan banyak, bebannya ringan," ungkap Totok.

Totok menambahkan bahwa muatan yang dibawa bervariasi sesuai dengan permintaan ekspedisi, dengan rute dari Palembang menuju Lahat. "Muatan barang ini dari Palembang mau ke Lahat, bongkarnya di terminal Lembayung. Harusnya sampai jam 9, tapi sekarang jam 10 masih tertahan di sini," terangnya.