Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mendukung buruh melakukan aksi mogok kerja pada 6-8 Oktober 2020 mendatang.
- NU Jatim Tolak TNI/Polri Aktif Jadi Pj Kepala Daerah
- Reses Persidangan III, Warga Srijaya Keluhkan Jalan Berlubang hingga Pembuatan KTP
- Survei INSTRAT: RK-Suswono Unggul Jelang Pencoblosan
Baca Juga
Aksi mogok kerja ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap Omnibus Law RUU Cipta Kerja.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Studies (IPS), Alfarisi Thalib menilai apa yang dilakukan deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu untuk mencari perhatian publik dan mencari panggung.
Pasalnya, Gatot telah kehilangan panggung untuk sekian waktu setelah tidak lagi menjadi Panglima TNI.
Gatot diketahui telah mengumpulkan tokoh-tokoh oposisi yang terdiri dari ulama, kelompok Islam politis, dan buruh untuk mendeklarasikan KAMI.
“Mereka semua hanya dimanfaatkan Gatot untuk menaikkan popularitas dirinya demi tujuan pragmatis yaitu persiapan Pilpres 2024, dengan terus menerus memberi protes kepada pemerintah dan mempropagandakan isu-isu yang sesungguhnya tidak relevan lagi,” kata Alfarisi dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/10).
Alfarisi melihat ada sejumlah isu yang dimainkan seperti isu-isu Omnibus Law RUU Cipta Kerja dan isu-isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Isu UU Cipta Kerja, tidak luput ditungganginya, sebagai strategi untuk menarik perhatian. Dan anggapannya tentang UU Cipta Kerja akan membuat Indonesia 'kehilangan kedaulatan bangsa, meningkatkan kesenjangan sosial, dan memiskinkan buruh', adalah suatu yang mengada-ada dan provokatif,” jelasnya.
Menurutnya, pernyataan Gatot tersebut sangat berbahaya bagi stabilitas sosial politik dalam negeri. Pasalnya hal itu dijadikan alat legitimasi pemogokan buruh, juga dapat melegitimasi pemberontakan dan vandanisme rakyat.
“Dan Gatot sangat paham bagaimana cara memainkan isu yang memicu sentimen sosial, strategi propaganda dan kontra-pemerintah seperti in,” imbuhnya.
Alumni UIN Alauddin Makassar ini menyebutkan, sebagai mantan prajurit TNI sejati dan Panglima TNI harusnya Gatot menyampaikan optimisme, menyampaikan narasi yang membuat bangsa ini bersatu melawan Covid-19, memberikan gagasan dan strategi agar UMKM tetap bisa bangkit di tengah wabah yang melanda.
“Di tengah pemerintah sedang fokus bekerja keras menekan penyebaran Covid-19 dan menemukan vaksinasi untuk pandemi ini, harusnya semua komponen tanpa melihat latar partai politik, pilihan politik, ideologi politik, kelompok agama dan kebudayaan, harus bersatu dan bergotong royok agar Indonesia bisa keluar dari bencana non alam yang sedang menjangkit,” pungkasnya.
- Erick Thohir Angkat Eks Wamendag Jadi Pemimpin Baru Perum BULOG
- DPT Pemilu Dipastikan Tak Lagi Bisa Berubah
- Megawati Minta Rakyat Awasi Hasil Pemilu