Kepemimpinan Perum BULOG mengalami pergantian setelah Bayu Krisnamurthi secara resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama yang baru.
- Awasi PT Zipmex Exchange, Bappebti Pastikan Pelanggan Dapat Melakukan Penarikan
- Nilai Transaksi Aset Kripto di Indonesia Capai Rp859,5 Triliun
- Wamendag Pastikan Stok Aman Meski Harga Meningkat
Baca Juga
Keputusan ini diambil oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-341/MBU/12/2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi Perum BULOG.
Bayu Krisnamurthi, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum BULOG, menyatakan komitmennya untuk menjaga kepercayaan negara, terutama dalam menjaga kedaulatan pangan.
Dalam keterangan tertulisnya, Bayu mengapresiasi kepemimpinan Budi Waseso (Buwas) yang dianggap telah berhasil mengawal transformasi BULOG.
"Saya sekaligus akan melanjutkan kepemimpinan Budi Waseso, yang menurut saya sudah baik dalam mengawal berjalannya transformasi BULOG sampai saat ini," ungkap Bayu, dalam keterangan tertulis yang dikutip Sabtu (2/12).
Setelah serah terima jabatan, Bayu yang sebelumnya pernah menjabat sebagai wakil menteri perdagangan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera menggelar rapat terbatas dengan direksi lama dan baru.
Dalam rapat tersebut ia membahas strategi menghadapi tantangan musim Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta ketidakpastian global yang mungkin mempengaruhi sektor pangan.
Sementara itu, Budi Waseso, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama BULOG, kini diangkat menjadi Komisaris Utama Semen Indonesia Group (SIG), hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB).
Dalam tanggapannya, Budi Waseso menyambut baik kebijakan pemerintah dan menyatakan keyakinannya bahwa penggantinya akan meneruskan transformasi yang telah diterapkan di BULOG selama lebih dari lima tahun. 
- Erick Thohir: Kita Mampu Buktikan Kualitas di Level Asia!
- Gandeng Bulog, Pemkab Empat Lawang Bakal Gelar Operasi Pasar Murah
- Warga Serbu Pasar Murah di Muratara, Dalam Hitungan Jam Ribuan Karung Beras Ludes
