Aksi Damai Terus Digiatkan, Situasi Mulai Pulih

RMOL. Kerusuhan berlatar suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) terjadi di India pekan lalu. Sedikitnya 40 orang kehilangan nyawa sementara ratusan lainnya luka-luka.

Selain di Ibukota India New Delhi, kerusuhan juga terjadi di berbagai kota. Salah satunya di Jafrabad, kota di timur laut New Delhi menjadi yang terparah.


Masyarakat di Kota Jafrabad mencoba bangkit pasca kerusuhan. Mereka menginginkan keadaan kembali menjadi normal dan kegiatan bisa berlangsung seperti sedia kala. Mereka menggalang kekompakan dengan mengadakan aksi damai pada Minggu, (1/3).

Kelompok ini membawa spanduk untuk menyampaikan pesan seperti "Selamatkan Kemanusiaan", "Persatuan Hindu-Muslim Zindabad", "Agama tidak mengajarkan kebencian" dan "Hindustan Zindabad".

Seiiring dengan itu toko-toko kembali dibuka di daerah Jafrabad dan Maujpur. Perlahan, orang-orang pun kembali pada aktivitas masing-masing Ketua Komite Perlindungan Sipil India, Dr Faheem Baig, yang memimpin pawai mengatakan bahwa kerusuhan yang telah terjadi di New Delhi telah menyebabkan kerugian.

Bahkan, ia mengklaim, dalam 70 tahun New Delhi belum pernah mengalami kerusuhan dengan pemandangan yang begitu mengerikan, melansir India Today, Senin (2/3/2020).

"Kekerasan yang terjadi di timur laut Delhi pekan lalu telah menyebabkan kerugian bagi kedua komunitas. Dalam 70 tahun terakhir, Delhi belum pernah melihat pemandangan seperti itu terutama di Yamunapar."

Ia juga menyebut kerusuhan tersebut adalah sebuah konspirasi. Di mulai dari pidato yang memprovokasi hasutan untuk memecah-belah umat Islam dan Hindu.

Sampai saat ini, aparat masih berjaga-jaga. Pemerintah menurunkan kepolisian New Delhi dan pasukan paramiliter.

"Sangat tepat bagi kami hari ini bahwa kami telah berkumpul untuk memberikan jawaban kepada mereka yang menyebarkan perpecahan. Kami yakin, orang-orang di seluruh negeri menyaksikan pawai perdamaian kami." ujar peserta aksi damai. [ida]