6,7 Juta Warga Indonesia Terkena Hepatitis 

 Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kemenkes RI dr Imran Pambudi. (Denny Pratama/RMOLSumsel.id)
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kemenkes RI dr Imran Pambudi. (Denny Pratama/RMOLSumsel.id)

Hepatitis adalah peradangan hati. Penyakit ini sering disebabkan oleh infeksi virus. Salah satu penyebab orang terkena hepatitis, yakni sering minum minuman beralkohol.


Berdasarkan Lembaga Survei Kesehatan Indonesia (SKI), ada sekitar 6,7 juta penduduk Indonesia mengidap penyakit hepatitis.

Hal ini dikatakan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kemenkes RI dr Imran Pambudi.

"6, 7 juta itu semuanya, hepatitis tipe A, B, C dan E. Hepatitis ini di beberapa kasus tidak memiliki gejala, gejala paling ringan itu ditandai dengan  demam, nyeri sendi dan sakit perut,” jelas Imran.

“Sedangkan gejala berat itu ditandai dengan muntah-muntah, diare, demam, dan masalah pernapasan. Maka yang teregistrasi di rumah sakit itu hanya 56 ribu orang, dan itu sangat kecil, selain itu mungkin juga pencatatannya belum bagus, " tambah Imran. 

Imran menyebutkan, bahwa saat ini skrining hanya dilakukan kepada ibu-ibu hamil dan beberapa kelompok resiko tinggi. Tentunya masih perlu disosialisasikan, setidaknya satu kali semasa kehamilan.

"Skrining juga dilakukan kepada kelompok- kelompok tertentu seperti penderita HIV, Lembaga Pemasyarakatan, pengguna jarum suntik juga bisa dilakukan," sambung Imran. 

Dalam satu tahun Imran menyebut bahwa ada sekitar 4,9 juta orang yang hanya bisa di skrining. 

"Angka itu hanya sekitar 70 persen, padahal, dari Dinkes sendiri sudah menyediakan rapid antigen,  tapi balik lagi memang ini harus disosialisasikan bahwa skrining itu penting banyak orang orang menghindari skrining takut ketahuan kalau sakit,” pungkasnya.