22 Kecamatan di Muara Enim Punya Bunda Literasi

Bunda Literasi Kabupaten Muara Enim Renny Devi Nasrun Umar mengukuhkan 22 Bunda Literasi Kecamatan, Rabu (10/11). (Dinas Kominfo Muara Enim/rmolsumsel.id)
Bunda Literasi Kabupaten Muara Enim Renny Devi Nasrun Umar mengukuhkan 22 Bunda Literasi Kecamatan, Rabu (10/11). (Dinas Kominfo Muara Enim/rmolsumsel.id)

Mempercepat upaya literasi, Bunda Literasi Kabupaten Muara Enim Renny Devi Nasrun Umar mengukuhkan Bunda Literasi Kecamatan se-Kabupaten Muara Enim.


“Melalui literasi kita dapat memahami, kita dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarga dan juga perkonomian masyarakat dengan meningkatnya atau bertambahnya lapangan kerja melalui kerajinan yang kita beri binaan agar lebih terkenal dan dapat dipasarkan. Dengan begitu tentu akan dapat meningkatkan perekonomian di Kabupaten. Semua ini karena literasi,” ujar Renny saat memberi pengarahan pada Bunda Literasi Kecamatan pada pengukuhan di Balai Agung Serasan Sekundang (BASS), Kota Muara Enim, Rabu (10/11).

Langkah yang diambil Renny untuk mengukuhkan Bunda Literasi Kecamatan ini terbilan cepat karena dilakukan belum sepekan sejak ia dilantik sebagai Bunda Literasi Kabupaten oleh Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru pada Sabtu (6/11).

Renny berpesan kepada Bunda Literasi Kecamatan untuk melakukan literasi dengan berbagai adaptasi kekinian.

“Jadi, pemahaman mengenai menulis dan membaca itu perlahan-lahan sudah mulai meluas dan menjadi lebih luas lagi sesuai dengan revolusi dengan kemajuan dari pada zaman sekarang. Maka dari itu, kepada Bunda Literasi Kecamatan untuk dapat segera bergerak cepat membentuk jejaring komunikasi dan koordinasi di wilayah masing-masing. Kita harus lebih turun ke lapangan untuk menyentuh masyarakat khususnya anak-anak dan para milenial karena dalam konteks ini kita mendapat tugas baru, tugas berat dalam memajukan kualitas SDM melalui literasi ini,” katanya.

Pj Bupati Muara Enim, Nasrun Umar menyampaikan, Pemkab Muara Enim berkomitmen untuk meningkatkan minat, kegemaran dan budaya baca serta pengembangan pelayanan perpustakaan melalui penyediaan maupun penyelenggaraan pelayanan perpustakaan yang berkualitas, baik di kabupaten maupun di tingkat desa/ kelurahan sehingga memberikan akses luas bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi maupun pembelajaran.

Akan tetapi, hal tersebut tentu perlu dukungan dan sinergi dari para Bunda Literasi yang baru saja dikukuhkan. Karena makna dari gelar atau predikat Bunda Literasi tersebut yaitu sebuah tanggung jawab, kepercayaan dan amanah dalam membantu Pemerintah untuk membina maupun menumbuhkembangkan minat baca dan menulis masyarakat, khususnya generasi muda.

“Selamat menjadi Bunda Literasi, laksanakanlah tugas besar dalam meningkatkan minat, kegemaran dan budaya baca masyarakat, termasuk menulis sehingga masyarakat Kabupaten Muara Enim memiliki wawasan dan keterampilan yang pada akhirnya dapat mendorong terwujudnya visi Kabupaten Muara Enim  #MERAKYAT, Muara Enim untuk Rakyat yang Agamis, Berdaya Saing, Mandiri, Sehat dan Sejahtera,” ujar Nasrun yang juga Pembina Bunda Literasi Kabupaten Muara Enim.